PADANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat bersama KPU kabupaten dan kota menggelar simulasi pemilihan secara langsung di beberapa tempat pemungutan suara (TPS). Gelar simulasi ini ditujukan untuk antisipasi tejadinya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang direncanakan pada 9 Desember 2020 nanti. .
Di Padang, simulasi dilakukan di TPS 36, kelurahan Parupuk Tabing, kecamatan Koto Tangah, Sabtu (21/11/2020), dimulai pukul 07.00 Wib, dihadiri langsung ketua KPU Sumbar, Yanuk Sri Mulyani, didampingi Kabag Hukum, Teknis dan Hupmas, Aan Wuryanto
Pada saat bersamaan simulasi yang sama juga berlangsung di TPS 08 Nagari Sungai Buluah Selatan, kecamatan Batang Anai, kabupaten Padang Pariaman dengan Koordinator Izwaryani didampingi Kasubag Teknis dan Humas, Jumiati.
Dalam simulasi, semua yang hadir ikut memperaktekkan tata-cara pencoblosan sesuai masa pandemi, mengacu pada prokes, baik dari awal pendaftaran, menunggu, masuk TPS, menandatangani dengan tetesan tinta, sampai meninggalkan lokasi pemilihan.
Menurut Ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani, pilkada kali ini berbeda dengan pilkada sebelumnya karena dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19. “Tentunya harus mengikuti standarisasi kesehatan dunia, agar tidak ada kluster baru nantinya,” jelasnya.
Agar tidak terjadi kesalahan, tambahnya, ketika hari-H pencoblosan 9 Desember 2020, perlu adanya simulasi pada petugas TPS dan masyarakat, sehingga semua memahami dan proses pemilihan bisa berjalan baik nantinya.
“Kita perlu melakukan simulasi agar petugas pemilihan atau TPS dan pemilih dapat memahami tata-cara pemilihan masa pandemi. Jadi aat hari-H semua berjalan baik tanpa kendala dan masyarakat tetap sehat,” ulas Yanuk.
YAnuk berharap pada pilkada mendatang, hendaknya tak ada rasa takut untuk datang ke TPS, asal tetap menjaga dan taat pada protokol kesehatan. Patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau memakai sarung tangan. “Jangan ragu untuk datang ke TPS, karena kita memakai standar protokol kesehatan, diminta masyarakat juga sudah siap dengan kondisi tersebut saat meninggalkan rumah menuju TPS,” tambah Yanuk lagi.
Pernyataan tersebut didukung Kabag Hukum, Teknis dan Hupmas KPU Sumbar Aan Wuryanto, yang mengharapkan adanya pemberian informasi yangbenar kepada masyarakat. “Kita amat berharap agar kami didukung dengan menyebarkan informasi tentang tata-cara pemilihan di masa pandemi ini, baik melalui orang per orang, terlebih melalui media, sehingga partisipasi masyarakat dalam pilkada tahun ini tetap tinggi,” harap Aan Wuryanto. (nit/*)
Komentar