Korban Tewas Luncuran Awan Panas Sinabung Jadi Enam Orang

SUMUT – Korban jiwa akibat luncuran awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara bertambah. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, enam orang meninggal dunia dan tiga orang kritis dengan luka bakar terkena awan panas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (22/5) pagi menyebutkan, semua orban berada di Rumah Sakit Efarina Etaham Kabanjahe.

“Semua korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48 Wib,” katanya.

Tim SAR gabungan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas.

Menurut Sutopo, harusnya tidak ada aktivitas masyarakat di desa tersebut. Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya.

“Alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya,” ujarnya.

Dia menambahkan, Desa Gamber berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi.

Berikut nama korban meninggal dan luka-luka akibat luncuraan awan panas Gunung Sinabung:

I. Korban Meninggal:

1. Karman Milala (60).
2. Irwansyah Sembiring (17).
3. Nantin Br. Sitepu (54).
4. Leo Perangin-angin.
5. Ngulik Ginting.
6. Ersada Ginting (55).

II. Korban Luka-luka:

1. Brahim Sembiring (57).
2. Cahaya Sembiring (75).
3. Cahaya br Tarigan (45).

Sutopo menyebutkan, sementara ini pencarian terhadap kemungkinan masih adanya korban dalam musibah itu terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dengan memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung. (feb/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *