ACEH – Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Aceh pada Rabu (7/12) menjadi 103 orang. Jumlah tersebut adalah 96 orang di Pidie Jaya, 2 orang di Pidie dan 5 orang di Kabupaten Bireuen.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (15/12), sebanyak 96 orang korban tewas sudah teridentifikasi.
“Sementara tujuh orang korban lainnya belum dapat diidentifikasi karena bukan warga lokal. Mereka berkunjung ke Pidie Jaya pada saat kejadian gempa dan tertimbun bangunan roboh,” terang Sutopo.
Dari 103 korban meninggal dunia tersebut, 96 orang ahli waris telah menerima santunan dukacita dari pemerintah sebesar Rp15 juta per korban. Sedangkan untuk tujuh korban yang saat ini masih dilakukan identifikasi akan diberikan santunan oleh Kementerian Sosial.
Sementara itu, korban luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) tersebut menurut Sutopo berjumlah 700 orang yaitu 168 orang luka berat dan 532 orang luka ringan. Pemerintah telah memberikan santunan kepada korban luka berat sementara biaya pengobatan seluruh korban luka digratiskan.
“40 pasien masih dirawat di selasar atau diluar RSUD Pidie Jaya karena bangunan rumah sakit rusak. Pasien juga merasa lebih nyaman di luar daripada di dalam ruangan karena khawatir gempa susulan,” terangnya.
Seperti diberitakan, gempa mengguncang tiga wilayah di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada Rabu (7/12) pagi sekitar pukul 05.03 Wib. Tiga wilayah tersebut adalah Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen. Gempa berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan titik koordinat 5,19 LU dan 96,38 BT. (feb/*)