AGAM – Berita warga Kampung Dagang, Jorong Malabur, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam yang ditemukan tewas tergantung di dalam sebuah pondok dekat SDN 05 Malabur, Jumat (27/12) sekitar pukul 09.00 WIB menjadi topik hangat perbincangan masyarakat Ampek Nagari dan sekitarnya.
Kapolres Agam, Eko Budhi Purwono melalui Paur Humas Polres Agam, Aiptu Yan Firzal mengaku pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Aiptu Yan Firzal menuturukan kronologis penemuan sesosok mayat lelaki paruh baya yang diketahui bernama Maat (80) itu. Berawal saat Kepala SDN 05 Malabur, Indra Mardi hendak pergi buang air kecil ke belakang pondok di depan gedung SDN 05 Malabur. Tiba-tiba ia kaget melihat sesosok lelaki paruh baya yang tewas tergantung dengan seutas tali di dalam pondok tersebut.
Mendapati hal itu, Indra Mardi langsung memberitahukan kepada Janewar yang merupakan adik dari korban. Mereka lantas melaporkannya ke Mapolsek Ampek Nagari.
Dari keterangan kemenakan korban, Yen Marlis (36), pagi hari itu sekitar pukul 05.30 WIB, ia masih mendengar pamannya batuk-batuk di dalam rumahnya. Yen Marlis tidak menyangka pamannya yang tinggal sebatang kara itu akan nekat mengakhir hidupnya dengan cara gantung diri. Selama ini, ia yang bertanggung jawab mengurus dan memberi makan pamannya tersebut. Sebab, semua anak-anak korban merantau, sementara sang istri sudah lama bercerai dengannya.
“Dia hanya tinggal sebatang kara, hanya kemenakan korban yang mengurusnya sehari-hari,” tutur Yan Firzal.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Dokter Puskesmas Bawan, Dewi Sartika yang melakukan visum terhadap korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban murni tewas akibat gantung diri.
“Berdasarkan hasil visum, korban murni tewas akibat gantung diri, sebab tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” pungkas Yan Firzal. (fajar)