PADANG – Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk menyebabkan tingkat kebutuhan pangan juga semakin meningkat, sehingga diperlukan strategi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Diantaranya dengan mendorong peran serta swasta, masyarakat umum dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan di Kota Padang.
Hal ini disampaikan Asisten I Pemko Padang Dr. Eyviet Nazmar dalam sosialisasi program dan kegiatan ketahanan pangan tahun 2015 di Ruang sidang Bagindo Aziz Chan, Balaikota Padang, Kamis (16/4).
Menurut Eyviet, konsumsi beras sebagai bahan pangan pokok di Kota Padang masih sangat tinggi. Pada 2014 konsumsi beras di ibukota provinsi sekitar 121,66 kg per kapita per tahun. Angka tersebut mendekati konsumsi beras nasional, yaitu, 124 kg per kapita per tahun.
“Belum lagi sejumlah persoalan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kerawanan pangan jika langkah – langkah strategis tidak dilakukan dari sekarang,” kata Eyviet.
Persoalan tersebut seperti, belum stabilnya harga pangan pokok pada saat musim panen raya, terbatasnya sarana prasarana pengawasan pangan yang beredar. Terlebih konsumsi masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang, aman dan halal.
“Untuk itulah kita perlu mendorong masyarakat agar dapat memecahkan permasalahan ketahanan pangan yang dihadapi,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang, Tarmizi Ismail mengungkapkan, sosialisasi program ketahanan pangan pada hari ini dipandang sangat penting karena telah menjadi prioritas pembangunan nasional. Semua pemangku kepentingan pangan harus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan.
“Kegiatan ini dilaksankan satu hari dengan peserta para lurah dan kepala UPT pelaksana kegiatan ketahan pangan di Kota Padang. Dengan narasumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Materi yang disampaikan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga,” jelas Tarmizi.(der)