Konsumsi BBM Pertamax cs Naik, Sumbar Terima PAD Rp229 M dari PBBKB

Petugas SPBU sedang mengisi BBM kendaraan pelanggan. (ist)

PADANG – Periode Januari hingga Juli 2020, Pertamina telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Sumatera Barat sebesar Rp229 miliar melalui Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Penerimaan daerah tersebut diperoleh dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar Pertamax cs (BBM non subsidi). Selama periode tersebut.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo menyebutkan, PAD dari PBBKB tersebut mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumbar nomor 11 Tahun 2018.

“Periode Januari hingga Juli 2020, Pertamina menyetor PBBKB untuk PAD Provinsi Sumatera Barat sebesar lebih dari 229 miliar rupiah,” kata Roby, Jumat (18/9/2020).

Dia mengakui, nilai PBBKB tersebut sedikit menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp245 miliar. Kondisi itu bisa dimaklumi karena dampak dari menurunnya aktivitas dan mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19.

Meski secara akumulatif menurun, namun sumbangsih PBBKB dari BBM jenis Pertamax cs justru mengalami kenaikan hingga 38 persen. Sementara sumbangsih PBBKB dari BBM subsidi jenis Premium dan Biosolar turun 34 persen.

Kondisi itu menurut Roby, menunjukkan penggunaan BBM berkualitas yang meningkat. Sebagai indikasi bahwa BBM Pertamax cs ( Pertamax, Pertamax Turbo, Pertalite, Pertamina Dex dan Dexlite) semakin menjadi pilihan masyarakat.

Dia menambahkan, tren peningkatan konsumsi Pertamax cs terus berlanjut. “Dibanding Juli 2020, Pertamax di bulan Agustus mengalami kenaikan konsumsi hingga 26 persen. Konsumsi Pertamax Turbo pada Agustus 2020 juga meningkat 51 persen,” tambahnya.

Sementara, pada BBM jenis diesel, konsumsi Dexlite pada Agustus turut meningkat sebanyak 19 persen. Untuk Pertamina Dex, konsumsi masih tetap sama dengan bulan sebelumnya.

Salah seorang mekanik bengkel di Padang, Farid mengungkapkan, pemilik kendaraan memang semestinya menggunakan bahan bakar kendaraan sesuai rekomendasi pabrik. Untuk jenis premium direkomendasikan BBM dengan RON diatas 90 dan untuk diesel kandungan CN diatas 51.

“Selain mencegah karat dan membersihkan mesin, kendaraan juga lebih bertenaga, responsif dan hemat konsumsi bahan bakar,” jelasnya.

Dia melanjutkan, dengan menggunakan BBM sesuai rekomendasi, emisi gas buang juga berkurang. Sehingga hemat biaya perawatan. Kendaraan tidak perlu bolak – balik masuk bengkel. (Febry/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.