BANDUNG- Induk holding BUMN Farmasi, Bio Farma melakukan pembinaan terhadap penyandang disabilitas melalui program empowerment. Pembinaan sudah dilakukan sejak tahun 2018 dan saat ini memiliki tiga kelompok difabel yang dibina.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesty Basyir menerangkan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Menurutnya, Bio Farma terus berkomitmen untuk sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SGDs).
“Dimana salah satu agenda terbesarnya adalah Leave No One Behind yang memiliki tujuan untuk memberantas kemiskinan dalam segala bentuknya, mengakhiri diskriminasi dan pengucilan, dan mengurangi ketidaksetaraan dan kerentanan yang membuat orang tertinggal dan merusak potensi individu dan kemanusiaan secara keseluruhan,” kata Honesty dalam siaran pers yang diterima Sabtu (25/2/2023).
Dia melanjutkan, pengembangan program empowerment dengan melakukan pembinaan terhadap komunitas penyandang disabilitas sudah dilakukan sejak tahun 2018. Saat ini, Bio Farma memiliki tiga kelompok binaan yaitu Planet Kreatif disabilitas dengan 30 anggota, Kreatif Disabilitas Production sebanyak 10 anggota,dan Cemara sebanyak 5 anggota.
“Dengan pembinaan yang dilakukan, penyandang disabilitas akan mendapat tambahan pengetahuan serta keahlian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri,” ujarnya.
Dia menambahkan, kelompok penyandang disabilitas memiliki semangat yang tinggi untuk maju, ingin membuktikan jika kondisi tidak menjadi halangan belajar hal baru untuk berkembang.
Kepada Divisi TJSL Bio Farma, Tjut Vina menyampaikan dalam program tersebut pihaknya memberikan pendampingan dari awal. Pembinaan diberikan dari setiap aspek. Mulai dari memberikan fasilitas, memberikan pengetahuan, dan pendampingan untuk pemasaran.
“Karena mereka memulai membuat produk itu dari nol, jadi didampingi dari awal sampai pemasaran produknya dibantu sehingga ke depan mereka dapat memproduksi dan memasarkan produknya secara mandiri,” katanya.
Dalam menjalankan program tersebut, Bio Farma berkolaborasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Cicendo Bandung untuk melakukan pembinaan dengan penyediaan fasilitas tempat kepada penyandang disabilitas. Hal itu juga bermanfaat untuk menarik minat siswa dari SLB Cicendo untuk mengikuti kegiatan pembinaan.
Produk yang dihasilkan dari tiga kelompok penyandang disabilitas binaan Bio Farma, di antaranya produk-produk dengan berbahan dasar bambu seperti mug, gantungan kunci, produk dari hasil menjahit seperti jas lab, dan juga produk daur ulang kertas yang salah satunya yang diolah menjadi amplop map.
Selain dengan SLB Cicendo, Bio Farma juga bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat untuk memberikan pendampingan pemasaran terhadap kelompok disabilitas dengan membuka stand, salah satunya berlokasi di pusat perbelanjaan perlengkapan furniture ternama berasal dari Swedia. Stand tersebut berisi produk-produk dari kelompok penyandang disabilitas termasuk produk dari kelompok binaan Bio Farma.
Tjut Vina menekanjan, tanggung jawab sosial perusahaan merupakan wujud kesadaran Bio Farma sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungan. Kepedulian tidak terlepas dari kenyataan bahwa dimensi sosial memberikan pengaruh terhadap setiap aktivitas bisnis. Dimensi sosial bukan sesuatu yang terpisahkan, melainkan berjalan bersama-sama untuk meningkatkan keberlanjutan proses bisnis perusahaan. */F
Komentar