AGAM – Kearifan lokal warga Kecamatan Malalak dalam menjaga hutan dan lingkungan pantas dipujikan. Kearifan lokal itu ternyata mampu mencegah para perambah hutan menjalankan aksinya di kecamatan termuda di Kabupaten Agam itu.
“Warga sangat arif dalam melakukan penebangan pohon. Karena, alam Malalak terdiri dari perbukitan dan lembah. Kalau pohon ditebang, dikhawatirkan akan menimbulkan bencana,” ujar pemuka setempat, Amir Koto kepada padangmedia.com melalui telepon, Rabu (13/1).
Dikatakan, warga Malalak banyak menanam pohon di kebun mereka. Tanaman pohon yang ditanam antara lain surian. Sedangkan tanaman perkebunan yang mendominasi kebun warga adalah kulit manis, dan akhir-akhir ini juga cokelat (kakao).
Namun, tanaman surian yang ditebang bukan yang ditanam di lahan dengan kemiringan ekstrim, atau di pinggir kali dan sumber mata air. Karena, pohon yang tumbuh di kawasan itu, bila ditebang bisa mengundang bencana.
Sementara itu, Camat Malalak, Harmezi, membenarkan kondisi demikian. Menurutnya, kearifan lokal tersebut, merupakan sebuah peraturan tidak tertulis, yang sangat dipatuhi anak nagari di Malalak.
“Sampai saat ini, kearifan lokal itu merupakan sebuah kekuatan dalam menjaga hutan dan lingkungan di Kecamatan Malalak. Kondisi demikian memungkinkan relatif aman dari para penjarah hutan, dan perusak lingkungan, “ ujarnya.