JAKARTA – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Perpustakaan Nasional dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar pameran arsip kelahiran Pancasila, 2 – 15 Juni 2017 di Museum Nasional Jakarta. Dalam pameran tersbut, akan ditampilkan arsip terkait proses kelahiran Pancasila. Teramasuk sejumlah arsip langka Kitab Sutasoma karya Empu Tantular.
Selain itu, akan ditampilkan notulen isi arsip sidang lahirnya Pancasila dan Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai, dokumen sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), teks pidato Sukarno tentang Pancasila, penyusunan konsep pembukaan UUD 1945, serta suasana persidangan panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, peringatan hari lahir Pancasila menjadi momentum untuk membuka fakta ke hadapan masyarakat, bahwa Pancasila tidak lahir dengan tiba-tiba melainkan ada prosesnya. “Kita ingin agar masyarakat tahu bahwa kelahiran Pancasila itu ada prosesnya dan tidak datang dengan tiba-tiba,” ujarnya.
Masyarakat, kata Hilmar, bisa melihat langsung arsip kelahiran Pancasila yang dipamerkan di Museum Nasional. Tujuan pameran adalah untuk memberi informasi yang cukup terkait sejarah lahirnya Pancasila.
“Dengan digelarnya pameran arsip Pancasila tersebut, masyarakat mengetahui secara menyeluruh dan mendapat perspektif yang berbeda tentang lahirnya Pancasila,” katanya dalam siaran Ditjen Sejarah yang diterima padangmedia.com.
Tahun ini, katanya, pameran arsip Pancasila baru bisa dilaksanakan, sebab Keputusan Presiden tentang Lahirnya Pancasila baru diteken dua tahun lalu. Untuk menyosialisasikan Pancasila, Pemerintah berencana melakukan pameran keliling lengkap dengan replika dan membawa sejumlah file untuk dipamerkan.
Sementara, Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Triana Wulandari mengatakan, selama pameran akan dipublikasikan 54 panel dari 60 item arsip yang tersedia. Pada hari pertama pameran, akan diputarkan film Panjta-Sila: Cita-cita dan Realita karya Tio Pakusadewo. Tio Pakusadewo akan membacakan pidato Bung Karno saat rapat BPUPKI 1 Juni 1945.
“Arsip lahirnya Pancasila yang ditampilkan ini merupakan kali pertama dipamerkan ke hadapan masyarakat semenjak Indonesia berdiri, ” katanya. (rin)