SAWAHLUNTO – Sering menjadi sorotan dan banyaknya pekerjaan yang terbengkalai serta rendahnya penyerapan anggaran dianggap menjadi penilaian buruknya kinerja Dinas Pekerjaan umum di bawah kepemimpinan Nova Erizon.
Kali ini sorotan itu datang dari Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Sawahlunto terkait serapan dana dan banyaknya bengkalai pekerjaan tahun lalu.
“Belanja langsung dinas PU mendapat alokasi angggaran tambahan yang cukup signifikan yakni Rp22,6 milyar atau 25,80 persen dari anggaran semula Rp87,8 milyar menjadi Rp110,4 milyar,” sebut Yunasril juru bicara Fraksi Demokrat plus PDI Perjuangan pada paripurna pandangan fraksi terhadap RAPBD perubahan di gedung dewan, Rabu (12/8).
Dalam kaitan ini, sebutnya kami fraksi dana tambahan untuk pembangunan dalam peubahan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Jangan sampai terjadi seperti tahun sebelumnya dimana dana tambahan untuk pembangunan fisik tidak dapat diserap 100 persen,” tegas politisi Partai Demokrat itu pada paripurna yang dipimpin Wakil Ketua Weldison.
Pada paripurna yang dihadiri Wakil Walikota Ismed itu, Yunasril jugackembali mengingatkan agar tidak terbengkalai proses tender pekerjaancdan pembebasan lahan lebih cepat.
Fraksi PKPI-PKS juga menyorot kinerja Dinas Pekerjaan Umum. Fraksi mengingatkan proses perencanaan merupakan hal yang mendasar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
“Untuk itu khusus bidang perencanaan teknis agar membuat klasifikasi, mana yang dikerjakan tenaga internal, mana yang harus diserahkan kepada jasa konsultan perencana supaya target dapat tercapai tepat
waktu,” sebut Afdhal juru bicara fraksi PKPI-PKS .
Kepada dinas PU, dimintabekerjalah secara optimal, jangan menunda waktu sehingga tidak ada lagi pada akhir tahun anggaran dinas PU kalang kabut menuntaskan pelaksanaan pembangunan yang sudah disepakati. (tumpak)
Komentar