Ketua DPRD Sumbar Dukung Pembangunan Asrama Putra UNP

PADANG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim mendukung rencana Universitas Negeri Padang (UNP) untuk membangun asrama putra. Selain itu, Hendra juga berjanji DPRD akan mendesak proses penerbitan peraturan gubernur (Pergub) penyaluran dana beasiswa Rajawali untuk membantu pendidikan mahasiswa kurang mampu.

Hal itu diungkapkan Hendra saat mendampingi Ketua DPR RI Bambang Soessatyo ke kampus UNP, Kamis (30/8). Rencana pembangunan asrama putra tersebut mengemuka dalam pembicaraan antara Ketua DPR RI dengan Rektor UNP Profesor Ganefri.

“Ada pembicaraan mengenai rencana pembangunan asrama putra UNP. DPRD Sumbar akan mendukung sepenuhnya karena ini untuk kelancaran proses perkuliahan mahasiswa terutama yang dari luar kota Padang atau luar daerah,” ungkapnya.

Sementara untuk mahasiswa kurang mampu yang terkendala biaya pendidikan, Hendra menegaskan saat ini DPRD masih terus mengupayakan agar dana beasiswa PT Rajawali dapat segera dikucurkan. Hingga saat ini, DPRD masih mendesak gubernur untuk menyempurnakan Pergub yang akan digunakan sebagai payung hukum penyaluran dana tersebut.

“Dana beasiswa PT Rajawali ini akan diupayakan bisa segera dicairkan, mulai tahun ini. Dana ini sangat penting untuk menunjang pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu yang terkendala biaya pendidikan,” ujarnya.

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim hadir dalam rangka mendampingi Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang memberikan kuliah umum di kampus UNP. Bambang Soesatyo mengangkat tema Optimalisasi Peran Legislatif Kampus dalam Menghadapi Revolusi Industri untuk Kemajuan Indonesia.

Menurut Bambang, peran perguruan tinggi jangan hanya sebatas mengejar kualitas pendidikan sehingga lupa membentuk karakter kebangsaan. Dia berharap, ke depan, perguruan tinggi juga menggenjot karakter kebangsaan dalam proses pendidikan.

Dia menambahkan, Indonesia harus siap menghadapi revolusi industri yang tidak bisa dihindari. Era digitalisasi sebagai tanda revolusi industri harus dihadapi dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki.

“Jika kita bisa mengelola dengan baik, dengan bonus demografi yang kita miliki maka kita optimis Indonesia bisa menjadi sepuluh besar kekuatan ekonomi dunia,” tegasnya. (fdc)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *