PADANG – Rencana organisasi perantau Minang Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke VI di Padang mendapat dukungan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim.
“Kami sangat mendukung kegiatan Mubes ini,” ungkap Hendra Irwan usai menerima kedatangan pengurus Gebu Minang, Senin (28/11).
Hendra berharap, keberadaan Gebu Minang sebagai organisasi wadah para perantau Minang dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah. Sumatera Barat sangat membutuhkan sumbang pikir dan sumbang saran dari para perantau dalam memacu pembangunan.
Dia berharap, Mubes dapat berjalan lancar dan kepengurusan yang baru Gebu Minang nantinya dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka mendorong terwujudnya tujuan pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat di kampung halaman.
Ketua Umum Gebu Minang Hermansyah Yamin didamping Sekretaris Jenderal Yulianto. S dan Ketua Pelaksana Mubes VI Zulhendri Sikumbang menyampaikan, Mubes VI gebu Minang rencananya akan digelar tanggal 23 – 25 Desember 2016 mendatang.
“Pelaksanaan Mubes akan dirangkai sekaligus dengan HUT Gebu Minang ke 27,” kata Hermansyah.
Selain itu, lanjutnya, Gebu Minang akan memberikan beasiswa kepada lima orang mahasiswa dari Universitas Andalas (Unand). Terkait beasiswa, Gebu Minang sebelumnya telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa Minang di Universitas Indonesia dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
“Masing-masing ada lima orang mahasiswa dengan nilai Rp500 ribu per bulan selama satu tahun. Memang saat ini belum banyak namun jika memungkinkan, nanti akan kami upayakan agar lebih banyak lagi mahasiswa asal Ranah Minang yang terbantu,” tuturnya.
Sekjen Gebu Minang Yulianto sekaligus Steering Committe (SC) Mubes VI menjelaskan tema besar yang diusung kali ini adalah “Satitiak Aia dalam Pinang, Sinan Bamain Ikan Rayo” (Setitik air di dalam pinang, disitu bermain Ikan Raya”). Tema ini diangkat untuk memberikan motivasi kepada para perantau Minang bahwa, dalam kondisi sesulit apapun, orang Minang tetap mampu membuktikan eksistensi diri.
“Jadi filosofi dari tema ini adalah motivasi. Sesulit apapun kondisi, orang Minang tetap mampu mengaktualisasikan diri,” terangnya. (feb)
