Kesetaraan Gender Sudah Lebih Maju di Minangkabau

Perempuan Minang
Perempuan Minang dalam pakaian adat (ilustrasi/dok)

PADANG- Perempuan di Minangkabau tidak perlu lagi berbicara soal kesetaraan gender, karena pada hakikatnya kesetaraan itu sudah terbentuk dengan sendirinya melalui tatanan adat. Kesetaraan itu diperkokoh lagi dengan masuknya Islam ke Minangkabau.

Bundo Kanduang Sumatera Barat Dr. Ir. Puti Reno Raudhatuljannah Thaib menegaskan, dalam tatanan adat yang diperkuat dengan aturan Islam, posisi perempuan di Minangkabau sudah boleh dikatakan setara dengan laki-laki. Meskipun ada beberapa hal yang tidak bisa diambil alih oleh perempuan namun hal itu tidak mengurangi arti derajat perempuan di Ranah Minang.

“Perempuan Minangkabau sudah memiliki kedudukan setara dengan laki-laki, jadi masalah kesetaraan gender, Minangkabau sudah lebih dulu maju,” katanya, Kamis (21/4).

Dalam hal kehidupan ber-adat istiadat, memang ada posisi yang tidak boleh ditempati oleh perempuan seperti penghulu atau datuk, manti, dubalang. Posisi ini adalah domainnya laki-laki yang diumpamakan sebagai direksi sementara kaum perempuan memegang peran diumpamakan sebagai owner atau komisaris.

Hal-hal tersebut, setelah masuknya Islam semakin diperkokoh lagi sebab dalam Islam, pemimpin di keluarga adalah laki-laki. Namun untuk posisi-posisi atau profesi yang ada pada zaman ini tidak ada larangan bagi perempuan Minangkabau.

“Perempuan Minang boleh menjadi wanita karier, jadi tentara, jadi pegawai dan sebagainya namun sesuai tatanan adat dan aturan Islam, di dalam rumahtangga laki-laki tetap sebagai pimpinan yang tidak boleh dilanggar oleh kaum perempuan,” ujarnya.

Di zaman kekinian, Bundo Kanduang melihat ada salah kaprah di kalangan perempuan di Minangkabau yang perlu diluruskan kembali. Untuk itu, perempuan Minangkabau hendaknya “membaca” kembali tatanan aturan agama dan aturan adat sehingga alur kehidupan dapat berjalan seimbang.

“Pelajarilah kembali apa yang sudah digariskan dalam aturan Agama dan aturan Adat. Perempuan di Minangkabau memiliki posisi yang setara dengan laki-laki bahkan dalam beberapa hal perempuan lebih diutamakan,” tutupnya. (feb)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *