Kesaksian Korban Selamat KM Arung Samudra, 4 Hari 5 Malam Terapung di Perairan Mentawai

Dion, korban laka laut di perairan Mentawai, menceritakan kisahnya kepada tim penyelamat dan Bupati Mentawai. (ers)

MENTAWAI – Salah seorang korban selamat tenggelamnya kapal nelayan pencari ikan KM Arung Samudera dengan nama lambung kapal Mama Muda 04 dari Bengkulu, Dion (31) bercerita tentang peristiwa naas yang dialaminya bersama sembilan rekannya.

Menurut Dion, kapal mulai berangkat dari Bengkulu menuju perairan Mentawai pada hari Jumat (3/8) sekira pukul 05.00 WIB. Selang waktu tidak begitu lama, gelombang datang menghantam kapal, sehingga kapal mengalami bocor di bagian bawah lambung kapal.

“Air laut semakin banyak masuk ke kapal dan tidak bisa terbendung. Mengetahui kapal akan tenggelam, seluruh ABK kapal mengambil alternatif untuk menyelamatkan diri masing-masing, karena tidak memungkinkan lagi untuk dilanjutkan perjalanan,” ceritanya di hadapan Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet dan lainnya, Rabu (8/8).

Pada awal kejadian, seluruh ABK yang berada di kapal sudah berpencar semuanya untuk menyelamatkan diri masing-masing. Namun, pada peristiwa tersebut, tim gabungan SAR semula hanya berhasil menemukan tiga orang, Defi, Pii dan Aziz.

Sementara, empat orang hanyut dibawa arus hingga ke perairan Matobe Sikakap. Mereka bertahan dengan cara masuk ke dalam fiber ikan, hingga terapung-apung selama 4 hari 5 malam di tengah lautan dalam keadaan lemas.

Diakuinya, selama 4 hari 5 malam di tengah laut, mereka tidak makan. Hanya bisa bertahan hidup menunggu air hujan turun. Mereka dengan kondisi berpencar memakai 4 fiber ikan yang jaraknya tidak berjauhan.

“Mujur, nasib baik kami ditemukan oleh salah seorang nelayan yang pergi memancing di area perairan Matobe Sikakap. Nelayan tersebut kemudian melaporkan ke tim gabungan SAR di Polsek Sikakap. Setelah itu, kami berempat dibawa ke Puskesmas Sikakap untuk mendapatkan perawatan. Kami sangat berharap tim gabungan Sar bisa menemukan tiga orang lagi ABK Kapal Arung Samudera,” ucap Dion dengan wajah sedih.

Dion mengucapkan terima kasih kepada Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah membantu dan menyelamatkan mereka dari peristiwa kecelakaan laut tersebut hingga sampai hari ini bisa kembali berkumpul bersama keluarga di Bengkulu.

KM Arung Samudera merupakan kapal bagan yang ditumpangi 10 orang, terdiri dari 9 Anak Buah Kapal (ABK) dan 1 orang nahkoda atas nama Aziz. Peristiwa itu terjadi pada posisi barat Air Haji Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Akibat peristiwa itu, dari 10 orang ABK kapal Arung Samudera, 7 orang berhasil ditemukan dengan hari dan waktu yang berbeda. Sedangkan tiga lainnya belum diketahui posisinya dan masih dicari tim gabungan SAR. (ers)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.