SULTENG – Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus melakukan pendataan dan melakukan kaji cepat untuk menghitung kerugian dampak bencana gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil Perhitungan sementara, kerugian akibat kerusakan akibat bencana mencapai Rp13,38 triliun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, kerugian dan kerusakan akibat bencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda 4 daerah di Sulawesi Tengah yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong sangat besar. Dampak kerugian akibat bencana gempa dan tsunami yang menerjang daerah itu diperkirakan masih akan bertambah.
“Hasil perhitungan sementara berdasarkan data per 20 Oktober 2018, kerugian mencapai Rp13,38 triliun. Angka ini diperkirakan masih bisa bertambah karena masih data sementara,” ungkap Sutopo, Minggu (21/10).
Dia merinci, banyak bangunan dan infrastruktur yang hancur akibat bencana. Kerusakan meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan sebagainya.
Dari Rp13,82 triliun dampak ekonomi akibat bencana tersebut, kerugian mencapai Rp1,99 triliun dan kerusakan mencapai Rp11,83 triliun. Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini meliputi 5 sektor pembangunan yaitu kerugian dan kerusakan di sektor permukiman mencapai Rp7,95 triliun, sektor infrastruktur Rp701,8 miliar, sektor ekonomi produktif Rp1,66 triliun, sektor sosial Rp3,13 tiliun, dan lintas sektor mencapai Rp378 miliar.
“Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat,” sebutnya.
Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 km telah menghancurkan permukiman disana. Begitu juga adanya amblesan dan pengangkatan permukiman di Balaroa. Likuifaksi yang menenggelamkan permukiman di Petobo, Jono Oge dan Sibalaya telah menyebabkan ribuan rumah hilang.
Sutopo menjelaskan, berdasarkan sebaran wilayah, maka kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp7,63 triliun, Kabupaten Sigi Rp4,29 triliun, Donggala Rp1,61 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp393 miliar. Perhitungan kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana belum dilakukan perhitungan.
Dia memperkirakan, untuk membangun kembali daerah terdampak bencana nantinya pada saat periode rehabilitasi dan rekonstruksi akan memerlukan anggaran lebih dari Rp10 triliun. Tentu ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun Pemerintah dan Pemda akan siap membangun kembali nantinya.
“Tentu membangun yang lebih baik dan aman sesuai prinsip build back better and safer,” tutupnya. (fdc/rel)
Komentar