Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar Resmikan QRIS DMI Kota Padang

PADANG – Mempermudah penyaluran donasi umat, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang membuka layanan non tunai berbasis barkod. Penggunaan barkod tersebut dilakukan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Wahyu Purnama A, Kamis (16/4/2020).

Ketua DMI Kota Padang, Maigus Nasir menyampaikan, sedikitnya terdapat lebih dari seribu masjid dan 600 musala di Kota Padang. Pada setiap kegiatannya, banyak bergantung kepada infak dan sedekah umat termasuk biaya perawatan masjid dan garin.

“Sejak merebaknya wabah pandemi virus corona, sesuai dengan fatwa MUI, kegiatan masjid dan musala menjadi sepi. Namun di sisi lain, semangat untuk berbagi rejeki dari umat masih akan terus mengalir sebagai amal ibadah,” kata ulama yang juga anggota DPRD provinsi Sumatera Barat ini.

Hal itu mendasari DMI Kota Padang membuka layanan donasi melalui sistem non tunai. Cukup dengan scan barkod, umat bisa menyampaikan niatnya menginfakkan sebagian rejekinya.

“Layanan yang telah digagas oleh Bank Indonesia melalui program Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ini, diharapkan mempermudah masyarakat menyalurkan rejeki berupa infak dan sedekah,” ulasnya.

Berinfak dan bersedekah lebih aman. Tanpa harus ke ATM, tanpa tatap muka sehingga dapat mengurangi risiko terpapar virus corona. Karena cukup melalui telepon pintar, scan barkod yang sudah disediakan dan infak pun mengalir.

“Niat berdonasi membantu sesama tetap bisa dilakukan sambil #dirumahsaja,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wahyu Purnama A merasa terharu dengan hadirnya layanan infak dan donasi DMI Kota Padang dengan QRIS. Layanan QRIS ini hadir atas fasilitasi Bank Indonesia dengan Bank Nagari Sumbar.

“BI berinisiatif menjadikan QRIS sebagai alat transaksi untuk berbagi antar sesama umat, lebih-lebih di masa wabah Covid-19, dan menghitung hari menjelang bulan suci Ramadhan 1441H,” kata Wahyu.

Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia melakukan donasi melalui QRIS. Bank Indonesia, kata Wahyu ingin berperan serta bersama DMI dalam kegiatan Peduli Penanganan Covid-19 1000 Paket Sembako.

“Sikap gotong royong dan saling bahu membahu sangat menentukan seberapa cepat penanganan Covid-19. Paket sembako ini ditujukan bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkan. Karena selama tetap di rumah, mereka tidak mendapat penghasilan,” kata Wahyu.

Wahyu juga menyampaikan kebijakan penting terkait transaksi menggunakan QR code atau QRIS. Gratis biaya transaksi nontunai yang dibebankan kepada toko atau pedagang yang semula sampai Mei 2020 diperpanjang sampai September 2020.

“Kebijakan ini diterbitkan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19. Merupakan hasil kesepakatan bersama antar pelaku di sektor pembayaran dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Harapannya, kebijakan ini dikeluarkan untuk memberi angin segar bagi masyarakat,” ulasnya.

Wahyu mengimbau agar masyarakat mengutamakan transaksi pembayaran nontunai. Apalagi, BI dan para pelaku industri sistem pembayaran terus meningkatkan kualitas layanan pada transaksi ini.

Trend penggunaan QRIS di Sumbar menunjukkan peningkatan. Posisi Januari 2020 sebanyak 15.559 merchants, hingga posisi April 2020 telah mencapai sebanyak 28.438 merchants atau meningkat hampir dua kali lipat.*

Febry

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.