SAWAHLUNTO – Pemerintah Kota Sawahlunto akan terus mengintensifkan program pemberantasan kemiskinan. Karena, dampak kemiskinan salah satunya akan mengabaikan hak-hak anak, sehingga apa yang menjadi hak anak sesuai Konvensi Hak Anak (KHA) rentan akan terwujud.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Sawahlunto, Ismed, dalam sosialisasi KHA, Rabu (2/3) di Hotel Ombilin, Sawahluntu. Menurutnya, negara peserta konvensi punya kewajiban untuk melaksanakan ketentuan dan aturan-aturan dalam kebijakan, program dan tata laksana pemerintahannya.
Wawako menambahkan, KHA merupakan sebuah perjanjian yang mengikat. Artinya, ketika disepakati oleh suatu negara, maka
negara tersebut terikat pada janji-janji yang ada di dalamnya dan negara wajib untuk melaksanakannya.
“Di kota ini, kita lebih utama untuk hak anak di bidang akhlak yang sangat dibutuhkan generasi penerus sekarang ini. Terlebih
di tengah-tengah kuatnya globalisasi maupun perkembangan teknologi,” ujar Ismed.
Iapun turut menghimbau guru-guru agar terus ingat dan memperhatikan betul segala tindak tanduknya. “Guru itu digugu dan ditiru. Beban terberat jadi guru kan itu. Nah, guru-guru harus mawas diri betul akan kepribadian dan tingkah laku sehari-hari mereka karena itu yang akan menjadi contoh bagi murid-murid,” pesannya.
Peran serta para pemerhati anak dan tokoh masyarakat serta seluruh komponen masyarakat juga sangat berperan dalam pemberdayaan anak dan remaja di kota ini, sebutnya.
Dalam kegiatan ini turut menyampaikan materi atau narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yakni Hendra Jamal (Asdep Pemenuhan Hak Kesehatan dan Kesejahteraan ) dan Elvi Hendrani (Asdep Pemenuhan Hak Pendidikan, Budaya dan Kreativitas). (tumpak)