Kemarau Sampai Oktober, Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

JAKARTA – Kemarau panjang yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga Oktober menimbulkan ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatera dan Kalimantan semakin meningkat. Ancaman tersebut juga diikuti meningkatnya dampak kabut asap yang mesti diwaspadai.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pantauan satelit Modis di Sumatera pada 3 Juli 2015, terdapat 203 hotspot. Di antaranya di Sumatera Selatan 71 titik, Jambi 37 titik, Sumbar 24 titik, Riau 23 titik, Sumatera Utara 23 titik, Sumsel 9 titik, Lampung 14 titik, Bangka Belitung 4 titik, Aceh 3 titik dan Bengkulu 3 titik serta provinsi Kepulauan Riau 1 titik.

Dampak Karhutla sudah dirasakan masyarakat. Pada Sabtu pagi (4/7), dilaporkan Dumai tertutup asap dengan jarak pandang 1 km.

“Kualitas udara yang terpantau dari indeks standar pencemaran udara (ISPU) juga menurun. Di Pekanbaru, Rumbai, Minas, Duri, Dumai, dan Petapahan ISPUnya tergolong sedang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Upaya penanggulangan Karhutla terus dilakukan. Gubernur dan Bupati sebagai penanggung jawab penanganan Karhutla di daerahnya dengan memanfatkan seluruh potensi yang ada. Pemerintah pusat sifatnya mendukung Pemda.

Ia menambahkan, di Riau, BPPT, BNPB dan TNI AU terus melakukan operasi hujan buatan sejak 22 Juni 2015 hingga sekarang. Total sudah 9 kali penerbangan dengan pesawat CN 295 TNI dilakukan menaburkan 18,8 ton garam bahan semai ke dalam awan.

Satgas di darat dari TNI, Manggala Agni, BPBD, SKPD, relawan, dunia usaha dan masyarakat juga ikut memadamkan api. Baik di lahan maupun di kawasan kawasan hutan.

“Ada 1.352 hektar lahan yang terbakar, yaitu 326 hektar di lahan non hutan dan 1.026 hektar lahan di kawasan hutan yang terbakar. Seluas 819 hektar berhasil dipadamkan sedangkan 533 hektar belum dapat dipadamkan,” terangnya.

Dari 1.026 hektar kawasan hutan yang terbakar, terdapat di Area Penggunaan Lain (APL) 826 hektar, hutan produksi 181 hektar, Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil 11 hektar, dan area lainnya. Manggala Agni sebagian berhasil memadamkan api. Satgas penegakan hukum berhasil menangkap pembakar dimana 23 orang ditetapkan tersangka. (feb)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *