PADANG – Pangkalan angkutan kota (Angkot) di samping kantor Balaikota Lama Padang yang sudah empat bulan beroprasi masih belum maksimal. Banyak angkot berhenti di depan pintu masuk kantor balaikota, untuk menaikan dan menurunkan penumpang.
Kondisi tersebut menimbulkan macet, apalagi arus kendaraan yang keluar masuk ke Pasar Raya Padang meningkat tajam apalagi pada bulan Ramadhan ini.Padahal, petugas selalu berada di lokasi untuk menyuruh sopir angkot untuk masuk pangkalan angkot.
Dari pantauan padangmedia.com, Sabtu(20/6), terlihat sopir angkot beberapa jurusan dengan santai berhenti di pintu masuk kantor balaikota, untuk menurunkan dan menaiki penumpang.Dan yang makin parah lagi adanya sopir angkot yang dengan sengaja mengambil ruas jalan yang berlawanan, sehingga kendaraan yang dari arah berlawanan pun terjebak kemacetan akibat ulah sopir angkot tersebut.
Nyaris setiap siang menjelang sore Jl.Imam Bonjol arah kepangkalan angkot kantor balaikota lama, selalu dilanda kemacetan yang cukup panjang.Sementara untuk petugas yang ada hanya berada diseputaran depan kantor balaikota lama.Padahal pemicu kemacetan juga berasal dari angkot yang sering mengambil jalur berlawanan menjelang pangkalan.
Kepala Dishub Kominfo Kota Padang, Rudy Rinaldy mengatakan, memang susah untuk menertibkan sopir angkot tersebut, selama pangkalan angkot belum di perluas. Perluasan pangkalan angkot saat ini terkendala oleh pedagang yang masih menempati kios penampungan. Kini pihaknya menunggu Dinas Pasar untuk mengatur pemindahan pedagang ke Inpres II.
“Sebanyak 352 angkot yang harus masuk ke pangkalan angkot setiap harinya, jurusan timur dan selatan dan itu tidak cukup menampung.Kita akan terus berupaya untuk mengatur ritme kendaraan agar tidak macet,” ujarnya.
Rudy menegaskan,” pihaknya meminta kepada para pengusaha angkot atau sopir supaya bisa memahami dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan Pemerintah Kota (Pemko) Padang. Padahal pangkalan angkot difungsikan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,”ungkapnya. (baim)