PADANGPANJANG- Berkunjung ke Kota Padangpanjang, Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani meminta motif Songket Minangkabau dipatenkan. Songket Minangkabau memiliki motif khusus dan menjadi kekayaan budaya yang harus dilindungi.
“Motif Songket Minangkabau memiliki ciri khusus dan ini merupakan salah satu kekayaan seni budaya yang harus dilindungi. Untuk itu hendaknya segera dipatenkan agar tidak diklaim oleh nagara lain sebagai milik mereka,” kata Puan Maharani, Jumat (29/4).
Puan Maharani sempat menyaksikan proses tenun songket usai meresmikan gedung Labor Kerohanian dan UKM Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang didampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Walikota Padangpanjang Hendri Arnis dan Rektor ISI Padangpanjang Novesar Jamarun serta Kepala Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Candra Surapati.
Disamping meresmikan gedung labor ISI tersebut, Menteri PMK Puan Maharani didampingi Wagub Nasrul Abit dan Wako Padangpanjang Hendri Arnis dalam kesempatan itu juga membawa pesan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam program Nawa Cita. Menurut Puan, GNRM adalah salah satu upaya menangkal dampak negatif globalisasi dalam rangka memperkuat kepribadian bangsa.
Dia berharap, ISI Padangpanjang dapat menjadi pelopor GNRM dengan melahirkan pribadi-pribadi yang berkarakter di bidang seni budaya. Proses pendidikan harus selaras dalam membentuk kualitas pribadi generasi bangsa yang berkarakter.
“Saya berharap, ISI Padangpanjang menjadi pelopor dalam mewujudkan GNRM dengan mengembangkan seni budaya yang membangun karakter bangsa,” harapnya.
Puan Maharani merasa berkesan dengan Kota Padangpanjang khususnya di ISI. Ia mengungkapkan kenangan bahwa saat kampus itu masih bernama Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), ibunyalah (Megawati Soekarno Putri, red) yang datang ke kampus tersebut. (febri/*)