PADANG – Kawasan kumuh di Kota Padang terdapat sekitar 55.000 Km dapat dituntaskan hingga 2019 nanti. Semua itu telah ada dalam 10 program unggulan dan saat ini telah berjalan dan mencapai 70 persen.
Hal itu dikatakan Wakil Walikota Padang, Emzalmi di sela kegiatan Lokakarya Sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) di Padang, Rabu (2/9).
Emzalmi mengatakan, Pemko Padang mendorong P2KP sebagai prioritas pembangunan yang harus ditangani secara serius bersama stakeholder. Sehingga, kemiskinan yang disebabkan beberapa hal seperti terbatasnya aksebilitas, minimnya sarana dan prasarana dasar, kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dari standar kelayakan serta masih rendahnya tingkat pendapatan masyarakat akan dapat dientaskan.
Guna percepatan pembangunan di bidang cipta karya bagi seluruh daerah di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencanangkan “Program Prakarsa Permukiman” dengan simbol 100-0-100.
Program ini tentang pengembangan permukiman berkelanjutan. Diantaranya, upaya untuk mencapai 100 persen akses air minum, mengurangi kawasan kumuh sampai 0 persen, serta menciptakan akses sanitasi penduduk hingga 100 persen.
Direktorat Jenderal Cipta Karya selaku pengelola program PNPM Mandiri Perkotaan, memilih melanjutkan semangat pemberdayaan dengan P2KP. “Kita ditantang untuk bisa mewujudkannya dalam target dari 2015 hingga 2019 nanti. Dalam hal ini, akan menggunakan dana dari APBD Kota Padang, APBD Sumbar dan dari APBN,” jelas Emzalmi. (der)
Komentar