JAKARTA- Hujan deras di hulu Sungai Ciliwung di daerah Puncak telah menyebabkan tinggi muka air naik dengan cepat. Tinggi muka airdi Bendung Katulampa pada pukul 22.00 Wib malam ini (Senin, 7/3) terukur 200 cm atau menunjukkan level Siaga I.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, kondisi itu berdasarkan pantauan dari Pusdalops BPBD DKI Jakarta. Level I merupakan level tertinggi dalam peringatan dini banjir Jakarta.
“Bahkan pada pukul 22.20 Wib tinggi muka air sudah mencapai 250 cm sementara hujan masih deras di daerah hulu,” ungkapnya.
Ia menyebutkan perkiraan bahwa 9 sampai 11 jam ke depan, pemukiman di daerah-daerah bantaran Sungai CIliwung berpotensi terendam banjir. Antisipasi wilayah aliran Sungai Ciliwung yang berpotensi banjir adalah antara lain Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Meskipun tidak akan terjadi banjir besar karena sungai-sungai lainnya masih kondisi aman, namun tetap perlu diwaspadai.
Berikut kronologi kenaikan Bendung Katulapa hingga Siaga 1:
Pukul 21.00 WIB : 140 cm (siaga 3), cuaca Hujan.
Pukul 21.30 WIB : 150 cm (siaga 2), cuaca Hujan.
Pukul 21.40 WIB : 160 cm (siaga 2), cuaca Hujan.
Pukul 22.00 WIB : 170 cm (siaga 2), cuaca Hujan.
Pukul 22.05 WIB : 200 cm (siaga 1), cuaca Hujan.
Pukul 22.20 WIB : 250 cm (Siaga 1, cuaca hujan.
Sutopo menerangkan, cepatnya kenaikan tinggi muka air sungai dari Siaga 3 menjadi Siaga 1 dalam kurun waktu kurang dari satu jam menunjukkan bahwa daerah aliran sungai Ciliwung sudah rusak. Sementara itu, sungai-sungai yang lain secara umum kondisi masih normal pada pukul 22.00 Wib sehingga banjir besar tidak akan melanda Jakarta.
“Banjir (diperkirakan) hanya akan terjadi di daerah bantaran sungai yang sudah berkembang menjadi permukiman. (feb/*)