Kasus Positif Covid-19 Melonjak Tajam, Mulai dari Anak – Anak Hingga Tukang Pijit

PADANG – Juru bicara Gugus Tugas Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal menginformasikan lonjakan tajam kasus terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (27/4/2020).

Mencapai angka 19 orang, kasus konfirmasi positif ini merupakan yang terbanyak secara harian sejak wabah pandemi Corona. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 hingga hari ini mencapai 121 orang.

“Dari hasil kerja keras petugas di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dipimpin Dr Andani Eka Putra, melalui pemeriksaan swab secara marathon dengan rerata mencapai 300 sampel per hari, maka dikonfirmasi hari ini ada 19 orang lagi yang positif terinfeksi Covid-19 di Sumatera Barat,” kata Jasman, Senin sore.

Menurut Jasman, kasus terbanyak masih dari Kota Padang dengan 14 kasus. Sementara 4 kasus lagi berasal dari Dharmasraya dan satu kasus dari Tanahdatar.

Dari 19 orang terkonfirmasi positif tersebut Jasman menyampaikan rincian detail secara singkat kasus per kasus.

14 orang di Kota Padang, mulai dari orang tua, tenaga kesehatan, driver angkutan dalam jaringan, anak – anak hingga tukang pijit.

Berikut rinciannya:

Pasien pertama, perempuan usia remaja 19 tahun. Masih berstatus pelajar beralamat di Ampang, Kecamatan Kuranji. Terpapar dari pasien positif sebelumnya dan saat ini menjalani perawatan di RS Semen Padang.

Pasien kedua, juga masih remaja, perempuan usia 22 tahun, alamat di Ampang. Terpapar dari pasien positif sebelumnya.

Ketiga, anak – anak, perempuan usia 11 tahun. Warga Lubuk Begalung. Terinfeksi karena kontak dengan orang positif sebelumnya. Dirawat di RS Semen Padang.

Kemudian keempat, perempuan usia 45 tahun, warga Parak Karakah Padang Timur. Terinfeksi karena kontak dengan rekan kerja di Pagambiran, dirawat di RS SPH.

Selanjutnya, perempuan usia 57 tahun. Alamat di Ampang. Wiraswasta. Terinfeksi dari orang yang sebelumnya juga telah dinyatakan terinfeksi. Dirawat di RS Semen Padang.

Pasien keenam adalah perempuan, masih warga Ampang, usia 60 tahun. Ibu rumahtangga ini terinfeksi karena kontak dengan pasien positif sebelumnya, dirawat di RS Semen Padang.

Pasien ketujuh, juga perempuan. Usia 53 tahun, ASN alamat di Banuaran, Padang Selatan. Terinfeksi dengan orang positif sebelumnya, dirawat di RS Semen Padang.

Selanjutnya, pasien kedelapan adalah laki – laki usia 32 tahun. Warga Lubuak Lintah, operator di salah satu SD Lubuak Lintah. Terinfeksi karena kontak dengan pasien yang telah positif sebelumnya, dirawat di RS Semen Padang.

Pasien kesembilan perempuan, ibu rumah tangga usia 60 tahun. Warga Mato Aia, Padang Selatan. Terinfeksi karena kontak dengan pasien terkonfirmasi positif sebelumnya, dirawat di RS Semen Padang.

Pasien kesepuluh adalah laki – laki usia 41 tahun. Pasien ini berprofesi sebagai tukang pijit, alamat Koto Lalang. Terinfeksi karena pernah memijit pasien positif Covid-19, isolasi mandiri.

Selanjutnya pasien ke-11 laki – laki usia 59 tahun warga Ulakkarang, Padang Utara. Laki – laki ini meninggal dunia saat menjalani perawatan si RS Hermina.

“Karena penyelenggaraan jenazahnya seperti biasa, maka proses tracing di lokasi tersebut telah dilakukan dan seluruh masyarakat yang pernah melayat, memandikan dan menguburkan jenazahnya, diharapkan mengkarantinakan diri selama 14 hari di rumah masing-masing. Kalau ada gejala kurang sehat, segera melaporkan diri ke petugas dan fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Jasman.

Pasien ke-12 di Kota Padang adalah perempuan berusia 65 tahun, guru. Memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta pada tanggal 23 April 2020, diduga terinfeksi di Jakarta. Pasien ini meninggal dunia pada tanggal 26 April 2020 di RS Unand.

Pasien ke-13 adalah laki – laki warga Flamboyan, driver angkutan dalam jaringan. Diduga terpapar dari penumpang, dan saat ini menjalani isolasi mandiri.

Pasien ke-14 di Kota Padang adalah perempuan usia 53 tahun. Warga Taruko, pensiunan tenaga kesehatan.
Terinfeksi dari anaknya yang pulang dari Bandung. Namun anaknya tidak menunjukkan gejala, karena OTG. Dirawat di RSUD Rasyidin

Selanjutnya empat orang dari Kabupaten Dharmasraya. Seluruhnya terpapar karena ikut acara di Makasar.

Pertama laki – laki usia 56 tahun, warga Tiumang. Isolasi mandiri di rumah.

Kedua, laki – laki usia 51 tahun, alamat di Pulau Punjuang, pedagang. Isolasi di rumah.

Ketiga, laki – laki usia 62 tahun, alamat di Pulau Punjuang. Isolasi mandiri di rumah.

Keempat, laki – laki usia 55 tahun, alamat di Pulau Punjuang, pedagang. Pulang dari Makasar 22 Maret 2020. Isolasi di rumah.

Terakhir dari Kabupaten Tanah Datar juga telah mengkonfirmasi adanya 1 (satu) orang lagi warganya yang positif terinfeksi covid-19. Pasien berjenis kelamin perempuan usia 29 tahun, asal Panyalaian, ibu rumah tangga. Diduga ditularkan dari suaminya yang baru pulang dari Jakarta seminggu yang lalu. Dirawat di RSUP M Jamil Padang.

Disamping telah ada yang meninggal 2 (dua) orang tersebut diatas, juga terkonfrimasi bahwa salah satu pasien RSUP M Jamil Padang yang beberapa hari yang lalu dilaporkan terinfeksi sepulang dari Pasar Lubuak Buayo Padang, akhirnya pada 27 April 2020 meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol covid-19. Almarhum berasal dari Duku, pria 66 tahun pensiunan PNS.

Artinya, pada hari kemaren dan hari ini, terdapat 3 (tiga) orang warga Sumatera Barat meninggal dunia karena terinfeksi covid-19.

Warga yang sembuh terdapat 3 (tiga) orang, yaitu:

  1. Pria 31 tahun, alamat Pariaman Utara, pekerjaan brankerman IGD yang pernah kontak dengan pasien sebelumnya terkonfirmasi positif.
  2. Wanita 42 tahun, alamat Tarusan Pessel, tenaga kesehatan. Dirawat di RSUD M Zein Painan. Sekarang telah pulang ke rumahnya.

  3. Seorang wanita 42 tahun, alamat Tarusan, tenaga kesehatan juga. Pasien RSUD M Zein Painan. Telah pulang ke rumahnya.

Total yang telah sembuh dari covid-19 sampai hari ini adalah sebanyak 23 orang.

“Dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Provinsi Sumatera Barat sampai hari ini Senin 27 April 2020 adalah 121 orang. Dengan rincian 39 orang masih dirawat, isolasi mandiri di rumah 29 orang, 16 orang di berbagai pusat karantina, meninggal dunia 14 orang dan sembuh 23 orang,” tutup Jasman.*

Febry

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.