Kapas dan IWO Gelar Diskusi Mengupas Energi Baru Terbarukan

PADANG – Komunitas Pemerhati Sumbar (Kapas) bersama Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumatera Barat akan menggelar diskusi terkait Energi Baru Terbarukan (EBT). Rencananya, diskusi akan digelar Rabu (9/10/2019) dengan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain dari Bappeda Kepulauan Mentawai, PLN dan akademisi.

Koordinator kegiatan diskusi, Almudazir mengungkapkan, Energi Baru Terbarukan saat ini menjadi isu global. Mengingat energi fosil yang semakin menipis, perlu dicari alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi.

“Berangkat dari pemikiran itu, kami merancang diskusi dengan tema “Sumbar dan Energi Baru Terbarukan”. Dengan harapan, EBT bisa menjadi alternatif energi di masa mendatang khususnya di Sumatera Barat,” kata Almudzir, Senin (7/10/2019).

Dia menerangkan, EBT menjadi perhatian setelah peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Mentawai beberapa waktu lalu. Pembangkit listrik ini berbahan baku batang bambu dan telah berhasil mensuplai energi listrik di salah satu kampung di Mentawai.

“Ternyata, banyak sekali potensi yang bisa dijadikan sebagai bahan baku atau sumber tenaga listrik. Tidak saja bambu, listrik juga bisa dihasilkan dari limbah kelapa sawit, juga dari kotoran ternak sapi,” ulasnya.

Ketua Kapas Sumbar, Isa Kurniawan menambahkan, diskusi ini ditujukan untuk menyikapi persoalan energi masa depan. Diskusi diharapkan dapat melahirkan rekomendasi yang akan berkontribusi terhadap pengembangan energi baru terbarukan di Sumatera Barat. Peserta diskusi antara lain berasal dari mahasiswa jurusan elektro dan kelistrikan serta sejumlah wartawan.

“Keberhasilan PLTBm di Mentawai diharapkan memberi inspirasi kepada pengembangan EBM. Melalui diskusi ini, diharapkan menguatkan keyakinan kepada semua pihak untuk menggali potensi energi, terutama kepada investasi,” sebutnya. (*/fdc)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.