
MENTAWAI – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar mengimbau warga untuk tidak lagi mengkonsumsi penyu. Karena, penyu adalah biota laut paling banyak terkontaminasi logam berat.
Pada daging penyu, terdapat logam berat Kadmium tiga kali lipat dibanding daging ikan dan kandungan merkuri 10 kali lipat lebih tinggi. Penyu juga mengandung arsenik atau campuran berbagai pestisida. Pada daging penyu juga ditemukan mikroba penyebab Tuberkulosis dan Salmonella.
Selain itu, penyu dapat berumur puluhan tahun dan berjarak tempuh 10.000 km. Penyu penyebab kematian yang terjadi di Bosua tahun 2013 yang ternyata mengandung arsenik.
Wilayah Kepulauan Mentawai sendiri merupakan salah satu tempat yang paling disenangi penyu untuk bertelur karena pantai yang bersih dan jernih. Setelah bertelur, penyu dapat melanjutkan perjalanan ke benua lain seperti Amerika atau Afrika.
“Konsumsilah makanan bergizi, aman dan sehat,” pesannya menyikapi keracunan ratusan warga akibat mengkonsumsi penyu di Desa Pasakiat Taileleu Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai. (ers/rin)
Discussion about this post