PADANG – Sejumlah anggota DPRD Padang menyayangkan lambannya penanganan dampak kabut asap oleh Pemko Padang. Para wakil rakyat menilai belum adanya langkah kongkrit yang dilakukan oleh Pemko Padang, mengingat saat ini sudah banyak masyarakat yang terkena penyakit ISPA.
Anggota Fraksi PPP Maidestal Hari Mahesa menyoroti Pemko yang belum bertindak cepat dalam menangani hal ini. Menurutnya, walikota hingga saat ini belum menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan kepala sekolah untuk meliburkan siswa.
“Maka melalui media ini, saya mengimbau Dinas Pendidikan, kepala sekolah dan guru mulai dari SD hingga SLTA, SMP,SD sampai sampai TK/ PAUD se-Kota Padang untuk meliburkan siswa yang bersekolah hingga 2 hari ke depan. Dikarenakan bencana asap, saya juga menghimbau agar orang tua tidak membiarkan anak-anaknya untuk keluar rumah untuk hal-hal yang tidak penting,” katanya kepada padangmedia.com, Rabu (7/10).
Senada dengan itu, anggota Fraksi Partai Golkar, Helmi Moesim menegaskan bahwa Dinas terkait harus lebih pro aktif lagi menghadapi persoalan ini. Ia sangat menyayangkan belum ada tindakan reaksi cepat yang dilakukan oleh pemko dalam menanggulangi dampak asap ini. Seperti membentuk tim khusus penanggulangan ISPA.
Saat ini, permasalahan kabut sudah menjadi permasalahan dunia, bukan hanya di Indonesia saja. Apalagi kota Padang juga terkena paparan asap tersebut. Seharusnya dinas telah mempersiapkan risiko terburuk yang akan terjadi nantinya.
“Apa perlu harus ada banyak korban dahulu, baru Pemko bergerak memberikan bantuan. Kita tekankan agar Dinas Kesehatan mengoptimalkan Puskesmas dalam memberikan pelayanan maksimal kepada penderita ISPA,” ungkapnya. (baim)
Komentar