PASAMAN – Kabupaten Pasaman berhasil meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
“Penghargaan ini baru pertama kali diraih, dan kami bertekad untuk mengimplementasikan visi demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Pasaman yang lebih baik dan bermartabat,” Ungkap Bupati Pasaman, Benny Utama di kantornya, Jum’at (30/7).
Menurutnya, prestasi tersebut tidak terlepas dari kerja keras semua anggota tim. Juga keterlibatan lembaga masyarakat, dunia usaha, Forum anak dan media massa yang telah berkontribusi dalam pemenuhan dan perlindungan anak di Kabupaten Pasaman.
“Paling utama adalah peran keluarga. Karena bagaimanapun, peran orang tua sangat menentukan seorang anak jadi hebat dan bahagia,” katanya.
Dijelaskan, dalam pemenuhan hak anak, Pemkab Pasaman telah melakukan berbagai upaya. Seperti pemberian akte kelahiran gratis, kepemilikan Kartu Identitas Anak, pembentukan Forum Anak mulai di seluruh jenjang pemerintahan, pencegahan pernikahan usia dini, Puskesmas ramah anak, Sekolah ramah anak, serta mengembangan pusat kreativitas anak.
“Kami merasa bangga karena telah memiliki komitmen tersebut. Saya meminta kepada seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) agar dapat memperhatikan hak anak secara khusus,” harapnya.
Dia juga mengajak seluruh elemen untuk bekerjasama dalam menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di Kabupaten Pasaman sehingga melahirkan generasi bangsa yang berkualitas.
Sementara itu Plt.Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pasaman Yulinda Yudi, S.KM mengatakan, penilaian terhadap Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak telah dilaksanakan pada Juni 2021 lalu. Penilaian dilakukan oleh tim verifikasi lapangan hybrid evaluasi Kabupaten Layak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Indikator Kabupaten Layak Anak (KLA) terdiri dari lima kluster. Yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kesejahteraan serta perlindungan khusus.
“Setiap kluster dijabarkan dalam 24 indikator dan telah dilaksanakan di masing-masing OPD terkait,” terangnya.
Dia menambahkan, capaian tahun ini menjadi pendorong optimisme meraih KLA kategori Madya. Selanjutnya juga akan terus berupaya untuk meraih kategori Nindya, Utama, hingga KLA Paripurna. (Riki)
Komentar