PADANG – Total jumlah penduduk Sumatera Barat berdasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 2020 adalah sebanyak 5,53 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk sejak tahun 2010 sekitar 1,29 persen.
Hal itu terungkap dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang diberitakan di situs resmi pemerintah provinsi Sumatera Barat, Kamis (21/1/2021). BPS merilis hasil SP 2020, yang merupakan akumulasi pencacahan sistem dalam jaringan (online) dan pencacahan langsung pada semester pertama tahun 2020 lalu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS wilayah Sumbar, Januarto Wibowo dalam keterangan persnya mengatakan, tujuan sensus penduduk 2020 untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia.
Dengan SP 2020 BPS nantinya akan memiliki parameter demografi (fertilitas, mortalitas, dan migrasi) serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator SDGs (Suistanable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Januarto mengakui pelaksanaan SP 2020 penuh dengan dinamika. Selain dilakukan di masa pandemi Covid-19, metode kombinasi pun berbeda dari sensus yang terdahulu. SP 2020 menggunakan data registrasi yang relevan dengan data adminduk, kemudian dilengkapi dengan sampel survei.
“Pandemi menyebabkan perubahan interaksi dari tatap muka menjadi online. Disamping itu, petugas pun wajib menggunakan APD lengkap terutama ketika melakukan wawancara atau mengambil sampel,” jelas Januarto.
Begitu juga pendataan penduduk, jika pada sensus sebelumnya petugas menggunakan sistem CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dan PAPI (Paper Assisted Personal Interviewing). SP 2020 memakai sistem DOPU (Drop Off Pick Up) dan PAPI. Teknik ini tentu membuat beban kerja petugas jadi bertambah.
Berdasarkan SP 2020, diketahui jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat per September 2020 sebesar 5,53 juta jiwa. Terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 2,79 juta orang atau 50,35 persen dan jumlah penduduk perempuan 2,75 juta orang atau 49,65 persen.
“Dengan luas daratan Sumbar sekitar 42.012,89 kilometer, tingkat kepadatan penduduk adalah 132 jiwa per kilometer. Sedangkan, dibanding jumlah penduduk tahun 2010, maka pertumbuhan sekitar 1,29 persen,” katanya.
Untuk sebaran, jumlah penduduk tertinggi tercatat di Kota Padang sebesar 909,04 ribu orang dan terendah di Kota Padang Panjang sebanyak 56,31 ribu orang. Sedang rasio jenis kelamin penduduk adalah 101. Artinya terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
“Rasio jenis kelamin tertinggi terjadi di Kabupaten Mentawai sebesar 108. Sedangkan yang terendah ada di Kabupaten Padang Pariaman sebesar 100,” beber Januarto.
Bonus demografi ternyata turut dirasakan Sumbar pada 2020 ini. Tercatat komposisi umur penduduk usia 0-14 tahun turun dari 45,14 persen pada tahun 1971 menjadi 24,65 persen pada tahun 2020. Dalam periode yang sama, penduduk usia produktif 15-64 tahun meningkat dari 51,49 persen menjadi 68,65 persen.
“Struktur umur penduduk Sumatera Barat saat ini didominasi oleh milenial dan generasi Z,” sebut Januarto. (Febry/*)
Komentar