SAWAHLUNTO – Prosesi pemakaman mantan Walikota Amran Nur yang lahir di Talawi 13 Oktober 1945 ini akan digelar Kamis (23/6). Saat ini pihak keluarga sedang menunggu jenazah yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju rumah duka di Talawi Hilir Sawahlunto. Rencananya almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga di belakang SMPN 3 Sawahlunto.
Kabar duka wafatnya mantan Walikota Sawahunto Amran Nur beredar luas dan menjadi trending topik di media sosial. Ucapan turut berdukacita diposting oleh netizen yang sebagian besar adalah warga Sawahlunto serta para pakar dan pegiat Jaringan Kota Pusaka.
Tak terkecuali Kepala Bagian Humas Setdako Sawahlunto Zainul Anwar memposting ungkapan belasungkawa untuk almarhum atas wafat Amran Nur di RSU Cikini Jakarta sekitar pukul 21.55 Wib Rabu (22/6).
Ketua Komunitas Jelajah Kota Tua Bandung Trail Amor Patria yang kini menekuni studi S3 di Michigan USA menyatakan turut berduka cita dan menyebarkan informasi wafatnya Amran Nur salah satu deklarator Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) itu.
Pegiat Indonesian Heritage Inventory – Pantau Pusaka Indonesia juga memposting ucapan turut berdukacita. Perjuangan beliau di Sawahlunto menjadi warisan bersama untuk Indonesia.
Pegiat Kota Pusaka yang juga mantan ketua Asosiasi Arsitektur Indonesia (AAI) Jawa Tengah Widya Wijayanti. Dalam postingannya menyatakan “Selamat jalan bapak pegiat dan pejuang dari kota kecil Sawahlunto sehingga menuju kota warisan nasional dan dunia, jasamu sangat kuat mengalir bagi kota ini menuju kota warisan dunia.”
Mantan Wakil walikota Fauzi Hasan yang pernah mendampingi Amran Nur saat menjadi walikota periode 2003-2008 menulis: “selamat jalan bapak semoga almarhum husnul khotimah” di akun sosmednya. (tumpak)
