TANAH DATAR – Satu korban terakhir dari satu keluarga yang menjadi korban tewas akibat banjir bandang di Jorong Ranah Batu Piyubuah, Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara ditemukan Jumat (12/10) siang. Korban atas nama Steve (10) ditemukan di daerah Koto Niu, sekitar lima kilometer dari rumah korban.
Steve merupakan adik kakak yang menjadi korban tewas ditelan galodo atau banjir bandang yang menghantam rumahnya. Adiknya Anis (2,5) telah ditemukan pada Kamis (11/10) malam. Sementara, ibunya Rani (30) yang juga ikut menjadi korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia Jumat (12/10) paginya. Kepala keluarga bernama Stevian Noven selamat dari kejadian karena sedang tak berada di rumahnya.
Dengan ditemukannya Steve, maka tinggal satu orang lagi yang masih dicari. Korban hilang atas nama Yusrizal alias Buyuang diduga terbawa longsor di Kalo-kalo, Nagari Lubuak Jantan. Korban pada saat kejadian kebetulan sedang lewat dengan mengendarai sepeda motor.
Camat Lintau Buo Utara, Suripto, menyebutkan, di Nagari Tanjuang Bonai, total ada enam rumah dan tiga kedai yang terdampak material banjir bandang. Korban luka-luka sebanyak tujuh orang. Sebagian dirawat di Puskesmas Lintau Buo dan sebagian sudah pulang ke rumah.
Sementara itu, menurut seorang relawan dari pemuda setempat, Indra, masyarakat secara bergotong royong bersama petugas telah melakukan pembersihan terhadap rumah korban di Ranah Batu. Anggota keluarga yang menjadi korban saat ini masih mengungsi di rumah tetangga. Untuk makanan, pemerintahan setempat telah membuat posko utama di depan kantor Polsek Lintau Buo Utara.
Banjir bandang terjadi Kamis (11/10) pukul 18.30 WIB di Ranah Batu, Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara. Satu keluarga terbawa banjir bandang dan lima rumah lainnya ikut terdampak. Selain banjir bandang di Ranah Batu, longsor juga terjadi di Kalo-kalo Nagari Lubuk Jantan yang menyebabkan satu orang pengendara motor terbawa longsor. (rin)