
PADANG – PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Padang, Sumatera Barat memberikan santunan untuk ahli waris Shinta Melina, pramugari yang tewas dalam musibah Lion Air JT 610 akhir Oktober 2018 lalu. Santunan diserahkan oleh Kepala Cabang PT Jasa Raharja Padang, Yudha bersama Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Senin (12/11) sore.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Padang, Rama Yuda bersama Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mendatangi rumah orangtua Shinta di Komplek Villaku Indah Blok A nomor 6 Kelurahan Kuaro Pagang, Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Santunan itu diberikan adalah sebagai bentuk ungkapan ikut berduka cita atas musibah yang dialami gadis berusaia 25 tahun tersebut.
Yudha dan Irwan Prayitno beserta staf yang mengiringi kunjungan tersebut disambut dalam suasana diselimuti duka oleh ke dua orangtua almarhumah, Melwani dan Edmidalti. Ibu Sintha, Edmidalti mengungkapkan rasa haru atas perhatian semua pihak terhadap musibah yang dialami putrinya.
“Kami terharu dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk gubernur dan PT Jasa Raharja atas perhatian terhadap musibah yang dialami putri kami,” ungkap guru SMAN 3 Padang ini.
Bantuan uang duka dari PT Jasa Raharja sebesar Rp50 juta itu diterima orangtua Shinta disaksikan ke dua orang adik almarhumah. Kepala Cabang PT Jasa Raharja, Yudha mengungkapkan, bantuan tersebut sebagai ungkapan ikut prihatin dan berduka atas musibah yang dialami almarhumah.
“Sebagai bentuk keprihatinan dan rasa ikut berdukacita, kami dari Jasa Raharja berkunjung ke rumah orangtua almarhumah. Semoga keluarga tabah dan ikhlas menerima cobaan ini,” ujarnya.
Menurutnya, ada empat orang dari Sumatera Barat korban musibah Lion Air JT 610 yang akan mendapat santunan uang duka tersebut. Tiga orang, termasuk Shinta Melina sudah diserahkan. Tinggal satu orang atas nama Izal Mahdi. Alhamrhum berasal dari Kabupaten Agam dan berprofesi sebagai hakim di Provinsi Bangka Belitung.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 tenggelam di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat Senin (29/10/2018) pagi. Pesawat tersebut sempat hilang kontak setelah lepas landas sekitar 13 menit dari Bandara Soekarno – Hatta dalam penerbangan ke Pangkal Pinang.
Lion Air JT 610 membawa 181 penumpang, terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak dan 2 bayi. Selain itu, pesawat Lion Air JT610 juga membawa tujuh kru, yaitu kapten pilot, kopilot pramugari. (fdc)
Komentar