PADANG – Bulan pertama di tahun 2021, Provinsi Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi 0,12 persen. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus meningkatkan koordinasi dalam rangka mengendalikan inflasi terutama di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat (Sumbar) Wahyu Purnama A dalam siaran pers yang diterima, Selasa (2/1/2021) menyebutkan hal itu berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum gabungan dua kota di Sumbar pada Januari 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (month to month/ mtm).
“Menurun dibandingkan realisasi Desember 2020 yang sebesar 0,67 persen (mtm),” kata Wahyu.
Secara spasial, lanjutnya, pada Januari 2021 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,10 persen (mtm). Menurun dibandingkan dengan bulan Desember 2020 sebesar 0,71 persen (mtm).
Realisasi inflasi Kota Padang menjadikannya sebagai kota dengan nilai inflasi terendah (ke-24) dari 24 Kabupaten/Kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, dan ke- 63 dari total 75 Kabupaten/Kota secara nasional.
Sementara itu, Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm). Tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2020 yang sebesar 0,39 persen (mtm).
Realisasi tersebut menjadikan Kota Bukittinggi sebagai kota dengan nilai inflasi tertinggi ke-21 dari 24 Kabupaten/ Kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, dan peringkat ke-39 secara nasional.
Secara tahunan inflasi Januari 2021 tercatat sebesar 1,63 persen (year on year/ yoy). Menurun jika dibandingkan dengan realisasi Desember 2020 yang sebesar 2,11 persen (yoy).
Sementara itu, secara tahun berjalan s.d Januari 2021 inflasi Sumatera Barat sebesar 0,12 persen (year to date/ ytd). Juga tercatat lebih rendah dibandingkan realisasi Januari 2020 yang sebesar 0,60 persen (ytd).
Menurut Wahyu, kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang inflasi Sumbar di Januari 2021. Kelompok tersebut mengalami inflasi 0,16 persen (mtm).
Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi yaitu kelompok penyediaan makanan & minuman/ restoran dengan andil inflasi sebesar 0,10 persen (mtm) yang didorong oleh kenaikan harga nasi dengan lauk. Sementara itu kelompok rekreasi, olahraga & budaya juga tercatat mengalami inflasi dengan andil inflasi 0,07 persen (mtm).
Inflasi pada Januari 2021 lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok transportasi dengan nilai deflasi sebesar -0,33 persen (mtm). Deflasi pada kelompok transportasi didorong oleh penurunan tarif angkutan udara sebesar -0,36 persen (mtm), sejalan dengan normalisasi harga tiket paska libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, TPID Provinsi Sumbar telah melaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi. Seperti monitoring harga dan pasokan bahan pangan strategis, pelaksanaan operasi pasar dan sebagainya. (Febry)
Komentar