AGAM – Kepala PT PLN Persero Rayon Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Monli Arsyi mengimbau agar para pemain layangan di Ibu Kota Kabupaten Agam, Lubuk Basung, tidak bermain di dekat jaringan listrik. Menurutnya, pemadaman listrik di Lubuk Basung secara tidak terduga juga sering terjadi disebabkan oleh gangguan jaringan akibat layangan.
“Hal ini terbukti, dengan ditemukan banyaknya kerangka layang-layang yang menyangkut di jaringan listrik di sejumlah wilayah Kota Lubuk Basung,” ujar Monli Arsyi kepada padangmedia.com, Kamis (8/2) siang.
Bahkan menurutnya, sepanjang 2017 sudah terjadi 20 kali pemadaman listrik akibat jaringan tegangan menengah tersangkut layang-layang yang mengakibatkan korsleting dan pemutus pada gardu induk menjadi lepas.
Untuk itu, kata Monli, kepada pemain layangan diminta untuk tidak bermain di dekat jaringan listrik yang ada. Selain mengganggu jaringan listrik, hal tersebut juga menurutnya bisa mengancam keselamatan para pemain layangan itu sendiri.
“Kalau benangnya dalam keadaan lembab dan menyangkut kabel listrik, tentunya sangat membahayakan keselamatan pemain layangan itu sendiri,” katanya.
Layang-layang memang permainan tradisional yang sudah lama dimainkan oleh masyarakat setempat. Namun, alangkah baiknya, jika para pemain layangan bisa bermain di tempat khusus atau lapangan yang jauh dari jaringan listrik.
“Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan. Tidak akan bisa maksimal tanpa adanya kerjasama yang baik,” harapnya. (fajar)