
JAKARTA- Sebagai perusahaan energi yang telah berkiprah di kancah global, PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali komitmennya sebagai perusahaan yang peduli pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Salah satunya ditunjukkan dengan menetapkan program transisi energi sebagai prioritas utama perusahaan.
Dalam siaran pers yang diterima padangmedia.com, Senin (21/3/2022), Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan sambutan pada acara Media Briefing Pertamina – Dubai Expo “Indonesias’s Pertamina Sets Initiatives for Accelerating Energy Transition to Become a Global Energy Champion” yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (18/3/2022) menyampaikan hal tersebut.
Nicke menyebutkan, saat ini, Pertamina telah memainkan peran penting dalam memimpin transisi industri energi Indonesia dengan menargetkan bauran energi dan pengurangan emisi.
Pertamina menargetkan penurunan emisi GRK yang lebih komprehensif sebesar 30 persen sebelum tahun 2030. Selain itu, Pertamina akan memprioritaskan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mengatasi permasalahan lingkungan, yang sejalan dengan bauran energi Indonesia pada tahun 2030.
Dia menambahkan, Pertamina juga mendukung Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 yang telah memilih transisi energi sebagai salah satu prioritas utamanya. Sebagai bagian dari The Business 20 Task Force on Energy, Sustainability, and Climate, Pertamina memiliki prioritas yang sama dengan G20 Indonesia, harus menjadi katalisator kuat untuk pemulihan hijau dan berjalan seiring dengan prinsip-prinsip ketahanan energi, pemerataan energi dan kelestarian lingkungan.
“Pertamina berkomitmen untuk dikenal tidak hanya sebagai pemain energi global tetapi juga sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial dan menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik,” ujar Nicke.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pertamina telah membentuk Komite Keberlanjutan pada tahun 2021 yang dipimpin langsung oleh CEO Pertamina. Komite tersebut menaruh perhatian besar terhadap isu-isu energi global termasuk program transisi energi.
Nicke menuturkan, upaya Pertamina mengembangkan energi ramah lingkungan dan berkelanjutan dilakukan dalam delapan inisiatif strategis. Antara lain pengembangan kilang hijau, pengembangan bioenergi, komersialisasi hidrogen, gasifikasi, inisiasi ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi, serta peningkatan kapasitas terpasang panas bumi.
“Kami percaya bahwa sumber daya panas bumi Indonesia yang melimpah tersebar di cincin api dapat menjadi tulang punggung yang kuat untuk mempercepat transisi energi yang sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih,” tandasnya. */Feb