PADANGPANJANG – Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diwakili Kasubdit Keaksaraan dan Budaya Baca, Drs. Kastum, M.Pd mengatakan, mulai hari ini dan seterusnya, seluruh masyarakat Kota Padangpanjang harus membaca.
Kastum mengatakan hal itu saat pencanangan Padangpanjang sebagai Kota Literasi sekaligus acara Pekan Kreativitas Siswa tahun 2017 serta penandatanganan MoU bidang pendidikan dengan Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (18/12) di Lapangan SMA Negeri 1 Padangpanjang. Acara itu dihadiri oleh Walikota Padangpanjang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Drs.Emir Emil Elmaulid, Rektor UNP Prof. Drs. Ganefri, M. Pd, Ph,D, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas se-Kota Padangpanjang, Forum Pegiat Literasi, dan Kepala Sekolah se-Kota Padangpanjang.
Kastum mengatakan, Indonesia terkenal dengan minat membacanya yang sangat rendah. Saat ini, Indonesia ingin menambah minat baca dari masyarakatnya dengan membentuk gerakan Indonesia membaca dan Kota Literasi.
Setelah mencanangkan diri sebagai Kota Literasi, Padangpanjang selanjutnya akan mencanangkan sebagai Kota Literasi Nasional. Namun, ada enam hal yang harus dikuasai oleh masyarakat Padangpanjang untuk mencapai Kota Literasi Nasional, di antaranya Membaca, Berhitung, Sains, Teknologi, Finansial, Kebudayaan dan Kewargaan.
“Keenam ini harus kita kuasai dengan baik. Tidak hanya kehebatan saja, tetapi mencakup semuanya. Ini tidak hanya siswa saja, masyarakat juga ikut terlibat di dalamnya. Pencanangan hari ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi harus ada tindak lanjut ke depannya,” katanya.
Kastum berharap pencanangan itu dapat membentuk Kota Padangpanjang sebagai Kota Membaca dan Kota Literasi Nasional. (ris/r)
Komentar