PADANG- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengimbau warganya untuk berhati-hati dan menghindari wilayah perbatasan Indonesia – Pilipina. Himbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk “travel warning” pasca penyanderaan kelompok Abu Sayyaf terhadap beberapa orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diantaranya adalah warga Kota Padang, Sumatera Barat.
“Kami ingatkan, warga Sumatera Barat agar berhati-hati dalam melakukan perjalanan ke luar negeri dan menghindari perbatasan Indonesia – Pilipina di Sulawesi untuk menghindari kejadian penyanderaan terulang lagi,” katanya kepada wartawan, Jumat (1/4).
Ia menyatakan “travel warning” tersebut sebagai imbauan bukan sebagai larangan. Dia mengingatkan agar warga Sumatera Barat menghindari daerah-daerah perbatasan yang sedang “panas” atau dilanda konflik. Dalam kasus penyanderaan tersebut, Irwan menyatakan ada satu warga Sumatera Barat yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Pilipina Selatan.
Seperti diberitakan, Kapal Brahma dibajak kelompok bersenjata Abu Sayyaf pada Sabtu 26 maret 2016 lalu dan awak kapal disandera. Salah satu awak kapal yang disandera, Wendi Raka Dian (29) adalah anak dari Aidil, warga RT 01 RW 1 Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Pembajak diduga, meminta tebusan 50 juta peso Pilipina atau sekitar Rp 14,7 miliar.
Sementara itu, dari kontak yang berhasil dilakukan oleh pihak keluarga dengan perusahaan pemilik kapal menuturkan, hingga hari kelima penyanderaan ini, para WNI yang disandera masih dalam kondisi baik. Pihak keluarga berharap, Wendi dan rekan-rekannya yang disandera dapat kembali dengan selamat. (feb)