PADANG – Seiring ditetapkannya Kampung KB Pagang Berseri sebagai Kampung KB Literasi percontohan di Sumatera Barat, kegiatan membaca semakin marak. Hampir setiap keluarga di wilayah Kelurahan Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo, Kota Padang ini mendadak “gemar membaca”.
Gayung bersambut, fenomena positif ini disikapi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Padang membuat program “Buku Balega”. Kendati program ini tanpa seremoni peluncuran, namun direpon bagus oleh warga dan berjalan begitu saja.
Apa itu “Buku Balega” ? Balega dari bahasa Minang, dalam bahasa Indonesia berarti berputar. Hematnya, buku balega berarti perputaran buku.
Seperti dijelaskan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Padang, Muji Susilawati, perputaran buku itu sama dengan mempergilirkan buku ke setiap keluarga. Khusus di Pagang Berseri, setiap keluarga diberi 5 judul buku yang sasarannya keluarga inti, yaitu, ayah, ibu dan anak-anak.
“Setiap keluarga kita beri lima buku, sasarannya keluarga inti. Jenis bacaannya sesuai segmen. Untuk ayah dan ibu dibedakan dengan anak-anak,” jelas Kadis yang akrab disapa Susi saat ditemui Padangmedia.com baru-baru ini.
Menurut Susi, minat baca masyarakat Kampung KB Pagang Berseri dengan sendirinya tumbuh sejak digiatkan literasi oleh Camat Nanggalo. Kemudian pihaknya mendirikan Rumah Pustaka atau Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di wilayah itu.
“Warga menyambut baik, bahkan banyak kader yang membantu. Hingga muncul inisiatif mempergilirkan buku bacaan untuk warga. Inilah awalnya muncul istilah Buku Balega,” terang Susi.
Warga setempat, Muhammad Yusuf (35) menyambut baik kegiatan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip. Dia juga merasa mendapat motivasi dari Camat Nanggalo Teddy Antonius yang selalu mendorong warga lebih maju dengan mengenalkan literasi.
“Kami bersyukur adanya program literasi buku balega. Warga kami menjadi lebih cerdas. Kami berterima kasih kepada dinas dan camat yang selalu mendorong warga untuk maju,” tutur Muhammad Yusuf.(der)