Ini Solusi Atasi Antrian di SPBU Terkait Penerapan Sistem Non Tunai

PADANG – Para pihak terkait bersama Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat menggelar pertemuan untuk membahas dilema antrian kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Padang belakangan ini. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin kesepakatan dengan poin terpenting adalah akan dibentuknya tim teknis terpadu.

Pertemuan berlangsung pada Rabu (21/11) antara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono dengan Pemko Padang, Ombudsman, YLKI, BPSK, dan perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sayangnya, pihak Pertamina tidak hadir dalam pertemuan yang berlangsung di kantor perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat tersebut.

Pertemuan itu melahirkan beberapa poin kesepakatan. Diantaranya adalah rencana pembentukan tim teknis yang akan mengevaluasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara berkala. Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono menyebutkan, untuk memperpendek antrian di SPBU, peserta rapat sepakat untuk menyempurnakan mekanisme Jalur Non Tunai (JNT).

“Ada beberapa kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan membahas persoalan tersebut. Diantaranya adalah pembentukan tim teknis dan merumuskan solusi,” kata Endy.

Ada lima item yang diharapkan bisa menjadi solusi agar antrian yang ditimbulkan oleh penerapan sistem pembayaran non tunai dapat diatasi. Pertama, proses pembayaran dan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan secara bersamaan. Kedua, integrasi mesin pengisian BBM dengan mesin tap uang elektronik (UE).

“Kemudian, juga mendorong penggunaan uang elektronik sehingga lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit yang membutuhkan PIN,” lanjut Endy.

Pihak perbankan juga didorong untuk membagikan uang elektronik secara gratis kepada masyarakat dan memperbanyak fasilitas layanan top up (pengisian uang elektronik) di area SPBU. Terakhir, JNT harus ditambah secara bertahap sesuai dengan perluasan kepemilikan kartu non tunai masyarakat.

Sementara itu, terkait kerja sama lembaga perbankan dengan SPBU dalam pelayanan transaksi non tunai, Endy menegaskan bahwa hal itu adalah murni kerja sama bussiness to bussiness (B to B). Bank Indonesia dan Pertamina serta pihak pemerintah hanya melakukan nota kespahaman dalam rangka mendukung program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Untuk pelaksanaannya, seluruh lembaga perbankan bisa melakukan kerja sama. Namun, yang sudah merealisasikan kerja sama saat ini adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Perwakilan BRI Sumatera Barat Rudi Winarto dalam kesempatan itu menyebutkan, BRI memiliki produk layanan uang elektronik, kartu debit dan kredit. Disamping itu, juga bisa diakses dengan kartu debit dan kredit produk bank lain.

“Layanan non tunai BRI bisa melalui uang elektronik dan kartu debit dan kartu kredit produk BRI. Selain itu juga sudah bisa diakses dengan produk bank lain sehingga kami berani masuk melakukan kerja sama dengan SPBU menyediakan layanan non tunai,” katanya.

Seperti diberitakan, beberapa waktu belakangan terjadi antrian kendaraan bermotor di sejumlah SPBU di Kota Padang. Antrian tersebut terjadi setelah sistem pembayaran non tunai diterapkan terhadap pembelian BBM bersubsidi. (fdc)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *