PADANG- Wakil Walikota Padang H. Emzalmi bereaksi keras terhadap pesta perpisahan ala siswa SMAN 3 Padang. Pesta yang diadakan siswa-siswi ini “kebablasan” dan terlepas dari pengawasan kepala sekolah dan guru serta para orangtua. Kejadian ini perlu mendapat perhatian serius dan dievaluasi lagi pihak sekolah dan siswa-siswi yang terlibat, agar tidak terjadi di kemudian hari.
“Mengadakan pesta sampai malam dan mandi bercampur laki-laki dan perempuan, ini kebablasan. Kita harus evaluasi, Pengawasan kepala sekolah, guru ataukah orangtua yang kurang sehingga hal ini terjadi,” kata Wawako saat dikonfirmasi di Kuranji, Minggu (24/4).
Emzalmi mengatakan, ketika dirinya mendapat informasi ada kegiatan siswa-siswi salah satu SMA Negeri di Kota Padang yang mandi bercampur antara siswa dan siswi di kolam renang di salah satu hotel di Kota Padang, ia langsung memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk membubarkan.
“Saya langsung meminta Satpol PP membubarkan acara tersebut setelah mendapatkan informasi. Saya juga telpon Kadisdik dan pihak sekolah terkait kegiatan itu,” sebutnya.
Pesta yang sejogyanya menjadi ajang keakraban tersebut berubah menjadi mandi bareng siswa dan siswi dalam satu kolam renang yang sama di Hotel Bumi Minang, sekira pukul 21.15 WIB, Kamis (21/4) malam lalu. Pesta ini merupakan lanjutan setelah siangnya diadakan acara perpisahan di UPI Convention Center.
Informasi dari Satpol PP Kota Padang melalui salah seorang Kasi, Amrizal Rengganis, pesta dibubarkan sekitar jam 21.15 WIB. Selang sejam kemudian, sekira pukul 22.15 WIB, Kepala SMAN 3 Padang menelepon pihak Pol PP untuk memastikan apa benar yang mengadakan acara adalah siswa akhir SMA 3 Padang.
“Awalnya Kepala Sekolah kurang yakin, namun setelah kami ajak ke lokasi acara serta memperlihatkan spanduk yang telah buru-buru dirobek oleh siswa, termasuk foto-foto yang ada dalam handphone kami, akhirnya, Kepsek mengakui kalau yang mengadakan acara tersebut memang siswanya. Tapi pihaknya mengaku tidak pernah tahu dengan kegiatan ini,” bebernya.(der)
sebagai putra baangsa yg berpegang teguh pada adat bersandi sarak sarak bersandi kitabullah,kita sgt prihatin atas kejadian ini,karna sdh tdk tertanam nilai agama bagi anak anak bangsa ini.smg para pemuka agama dinegri ini makin sadar kaalau kebebasan informasi telah merubah segalanya.