Ini Kondisi Terkini Wilayah Dilanda Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota

Longsor di Kab.Limapuluh Kota, Jumat (3/3). (foto: bnpb)
Longsor di Kab.Limapuluh Kota, Jumat (3/3). (foto: bnpb)

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus melakukan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam masa tanggap darurat penanganan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Masa tanggap darurat ditetapkan hingga tanggal 16 Maret 2017 mendatang.

Sementara itu, kondisi di sebagian besar wilayah terdampak bencana banjir dan longsor sudah berangsur pulih. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, jalan nasional yang putus di km 187 Kecamatan Pangkalan sudah bisa dilalui kendaraan besar sehingga jalur distribusi untuk ekonomi sudah bisa berjalan.

“Komunikasi melalui sinyal seluler di Kecamatan Pangkalan juga sudah aktif kembali dan di Kecamatan Kapur IX tinggal di Nagari Koto Lamo yang masih terganggu,” ungkap Sutopo, Minggu (12/3) malam.

Dia menambahkan, perbaikan pipa PDAM masih terus dilakukan. Instalasi air bersih di Kecamatan Pangkalan 90 persen sudah terpenuhi.

“99 persen wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Limapuluh kota telah kembali dapat teraliri aliran listrik,” ujarnya.

Selanjutnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terkena banjir juga sudah aktif kembali. Meski demikian, beberapa anak yang rumahnya terdampak belum kembali bersekolah.  Sejauh ini, lanjutnya, bantuan dan partisipasi publik hingga saat ini cukup besar dan terus berdatangan.

Sebanyak 68 objek fasilitas umum telah selesai dibersihkan. Sutopo menegaskan, BNPB tidak akan meninggalkan pemerintah daerah ketika terjadi darurat bencana.

“Saat ini, secara umum kondisi masyarakat telah pulih kembali. Aktivitas masyarakat telah normal,” tutupnya. (feb)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *