AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat melansir kerugian materi akibat bencana longsor yang terjadi di wilayah tersebut semenjak beberapa hari terakhir mencapai sekitar Rp825 juta atau mendekati satu miliar rupiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, membenarkan bahwa banyak fasilitas milik masyarakat yang terkena longsor, di antaranya rumah penduduk, areal sawah, perkebunan, jembatan, jalan, peternakan dan saluran air bersih.
Rinciannya, di Kecamatan Tanjung Raya kerugian sekitar Rp375 juta yang bersumber dari lumpuhnya jalan di Muko Jalan Nagari Tanjuang Sani akibat tertimbun material longsor, tertimbunnya dua unit platdeker atau jembatan kecil, tenggelamnya 10 petak keramba jaring apung serta kebun pala, kulit manis, cokelat dan tanaman lainnya milik warga.
Lalu, di Kecamatan Palembayan dengan kerugian sekitar Rp100 juta yang berasal dari akses jalan Lubuak Kandang Nagari Ampek Koto yang tertutup material longsor dengan ketinggian sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar tujuh meter. Di Kecamatan Malalak dengan kerugian sekitar Rp150 juta yang berasal dari rusaknya jalan karena tertimbun material longsor dengan ketinggian mencapai 4,6 meter dan panjang 30 meter serta satu tiang listrik miring akibat dorongan material longsor.
Di Kecamatan Palupuah, kerugian sekitar Rp50 juta yang berasal dari dua titik longsor di Jorong Kuran-kuran dan satu titik di Jorong Paninggiran Bawah, Nagari Nan Tujuah.
“Kerugian ini berdasarkan pendataan yang dilakukan instansi terkait yang tergabung dalam tim TRC. Dalam data yang ditemukan, kerugian mencapai Rp825 juta,” kata Bambang kepada padangmedia.com, Selasa (6/12).
Jika curah hujan masih tinggi, maka kerugian bisa saja bertambah. Termasuk tingginya ancaman keselamatan masyarakat dan kerusakan pada fasilitas umum. (fajar)