PADANG- Lapangan usaha sektor informasi dan komunikasi (infokom) semakin menunjukkan greget dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat di triwulan IV tahun 2023 dengan memberikan andil sebesar 0,67 persen. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat triwulan IV tercatat 4,30 persen (yoy) dan secara tahunan tumbuh solid sebesar 4,62 persen yoy.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra (Adang) kepada wartawan, Rabu (7/2/2024) mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2023 masih ditopang sektor utama yaitu perdagangan yang memberikan andil sebesar 0,79 persen dan pertanian sebesar 0,78 persen.
“Lapangan usaha di bidang infokom menunjukkan peningkatan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan IV tahun 2023, menempati posisi ketiga penopang petumbuhan dengan andil 0,67 persen,” kata Adang.
Dia menerangkan, peningkatan di lapangan usaha informasi dan komunikasi tersebut berdasarkan data resmi statistik yang dikeluarkan oleh BPS. Terindikasi dari meningkatnya pemasangan jaringan internet rumah tangga.
Dia menyebutkan,terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian dan industri pengolahan pada pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada triwulan IV tahun 2023, dimana industri pengolahan hanya berkontribusi 0,29 persen. Transportasi memberikan andil sebesar 0,60 persen dan konstruksi sebesar 0,53 persen.
“Di sisi lain, kinerja pariwisata terus tumbuh ditopang oleh kinerja lapangan usaha perdagangan dan didukung oleh investasi yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat,” sebutnya.
Adang memaparkan, dari pangsa distribusi lapangan usaha, kinerja sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat selama tiga tahun terakhir meunjukkan tren penurunan. Tahun 2021 sektor pertanian berkontribusi sebesar 21,69 persen, tahun 2022 turun menjadi 21,20 persen dan tahun 2023 turun lagi menjadi 21,04 persen.
Sementara itu, sektor perdagangan menunjukkan tren kenaikan, dari 15,84 persen tahun 2021 menjadi 16,50 persen tahun 2022 dan naik lagi menjadi 16,55 persen di tahun 2023. Demikian juga transportasi yang naik dari 10,29 persen tahun 2021 menjadi 10,88 persen tahun 2022 dan 11,30 persen pada tahun 2023.
Adang menegaskan, sektor utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ke depan perlu dioptimalkan. Pemulihan ekonomi masih terus terjadi dan Bank Indonesia optimistis tahun 2024 pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat diprakirakan menguat pada kisaran 4,61 persen hingga 5,41 persen year on year (yoy).
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tahun 2024 menurut Adang diiringi dengan beberapa faktor risiko. Perbaikan konsumsi yang didorong oleh kenaikan UMP dan Pemilu, peningkatan kinerja komoditas pertanian dan sektor konstruksi serta penyelenggaraan event pariwisata menjadi upside risk pada pertumbuhan ekonomi tahun 2024.
Sementara berlanjutnya konflik geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian ekonomi global menjadi downside risk pertumbuhan ekonomi. Demikian juga dengan risiko cuaca atau iklim sejalan dengan potensi climate change yang semakin meningkat, fluktuasi harga barang dan jasa serta erupsi Gunung Merapi yang berpotensi menurunkan kinerja pertanian dan pariwisata.
Untuk menacpai pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada tahun 2024, Bank Indonesia merekomendasikan beberapa kebijakan. Antara lain peningkatan investasi khususnya kawasan wisata, pengembangan hilirisasi komoditas pangang serta optimalisasi digitalisasi pembayaran. F
Komentar