JAKARTA- Memperbarui informasi musibah banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat laporan 27 orang diperkirakan masih hilang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebutkan, informasi tersebut berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada pukul 17.30 Wib.
“BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan, 27 warga masih diperkirakan hilang akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari tadi. Data sementara sampai pukul 17.30 Wib, banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan,” kata Raditya mengutip siaran pers yang diterima wartawan, Minggu malam.
Sedangkan, lanjutnya, masih dari laporan BPBD Flores Timur, data sementara korban meninggal adalah 41 orang dan 9 orang luka-luka.
“BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya,” ujarnya.
Sedangkan, wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Rincian korban di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng sebagai berikut, 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.
Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.
Kemudian di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak.
Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 unit jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike. Puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.
Raditya menambahkan, berdasarkan laporan BPBD setempat, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu (4/4) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.
BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk dukungan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak.
Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah. (Febry/*)
Komentar