JAKARTA – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Haris Munandar mengungkapkan, pemerintah Indonesia saat ini semakin terbuka terhadap masuknya investasi asing. Kebijakan tersebut terlihat dari beberapa deregulasi dan paket kebijakan ekonomi yang telah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.
Haris Munandar mengemukakan hal itu terkait peluang kerjasama Indonesia dengan India yang merupakan rangkaian dari tindaklanjut kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke India didampingi sejumlah menteri beberapa hari lalu. Menurut Haris, investor India yang ingin berinvestasi di Indonesia saat ini memiliki kesempatan yang sangat baik.
“Ini kesempatan yang sangat baik bagi investor India, sebab Pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap masuknya investasi asing. Kebijakan ini dapat dilihat dari beberapa deregulasi dan paket kebijakan ekonomi yang telah dicanangkan pada kepemimpinan Jokowi, antara lain kemudahan layanan investasi tiga jam, fasilitas di pusat logistik berikat, dan insentif di kawasan industri sesuai zona,” terangnya.
Di samping itu, adanya arah dan kebijakan yang menjadi pedoman bagi pemerintah dan pelaku industri, yang tertuang melalui Peraturan Pemerintah No.14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Nasional 2015-2019 yang dilaksanakan dalam tiga tahap utama.
“Pada tahapan pertama, arah rencana pembangunan industri nasional dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu berbasis agro, mineral dan migas, yang diikuti dengan pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektif,” paparnya.
Haris menambahkan, pemerintah Indonesia juga tengah mendorong percepatan pengembangan dan pemerataan kawasan industri di berbagai wilayah. Beberapa kawasan industri yang saat ini memiliki progres signifikan dalam pembangunannya, antara lain Kawasan Industri Sei Mangke di Sumatera Utara, Kawasan Industri Dumai di Riau, Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur, Kawasan Industri Palu di Sulawesi Tengah, Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah, Kawasan Industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, serta Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah.
Dalam bidang perdagangan, India merupakan negara mitra dagang terbesar ke-8 bagi Indonesia. Transaksi perdagangan antara kedua negara mencapai USD 14,6 miliar atau 4,9 persen dari seluruh total perdagangan Indonesia pada tahun 2015.
Di tahun 2015, India telah melakukan investasi pada sektor industri di Indonesia sebanyak 43 proyek dengan nilai sebesar USD 15,5 juta, meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya sebanyak 19 proyek investasi senilai USD 12,89 juta. Kontribusi investasi itu dilakukan terutama pada sektor industri makanan, industri tekstil serta industri alat angkut dan transportasi lainnya. (feb/*)
Komentar