
PADANG – PT Hutama Karya memastikan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru di ruas Padang-Sicincin tetap lanjut. Pengerjaan dilakukan pada lahan yang telah dibebaskan terlebih dulu sebagai langkah refocussing.
Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya Marthen Robert Singal menegaskan hal itu saat rapat bersama Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi di kantor gubernur, Sabtu (6/3/2021). Ketegasan itu sekaligus sebagai bantahan mengenai informasi yang menyebutkan bahwa pembangunan jalan tol Padang-Sicincin dihentikan.
“Intinya PT. Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan. Jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocussing ke ruas lain yang lebih siap lahannya,” ucap Marthen mengutip situs resmi Pemprov Sumbar, Minggu (7/3/2021).
Dia menjelaskan, dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, PT. Hutama Karya diminta melakukan refocussing pada ruas yang lebih siap lebih dulu, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Dengan keterbatasan lahan yang ada mengakibatkan produktivitas rendah sehingga biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi. Biaya bunga selama masa konstruksi dan biaya eskalasi akan semakin mahal. Serta biaya supervisi dan pengawasan konsultan bertambah sehingga menjadi tidak efektif dan efisien,” tambah Marthen masih di situs pemprov.
Selain itu, menurut Marthen, persoalan tersebut juga akan berdampak pada meningkatnya total biaya investasi. Mengakibatkan tarif tol per-km menjadi lebih mahal dan nantinya menimbulkan beban pada masyarakat pengguna jalan tol.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang juga didampingi wakilnya Audy Joinaldy bersama Sekdaprov dan OPD terkait menegaskan, Pemprov Sumbar terus berupaya dalam percepatan pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru. Menurut Mahyeldi, pada prinsipnya tidak ada satupun yang menolak pembangunan, hanya sosialisasi saja yang belum maksimal.
“Kami berkomitmen agar pembangunan jalan tol tetap dilaksanakan. Hari ini berbicara percepatan pembangunan. Hambatan yang ada harus diminimalisir dan dicarikan solusi sehingga pembangunan berjalan sesuai yang diharapkan,” sebut Mahyeldi.
“Semua persoalan yang terjadi diinventarisir, sehingga terang benderang kendala apa yang sebenarnya terjadi. Lalu dicari akar permasalahannya sehingga jelas langkah apa yang harus dilakukan. Saya meminta kepada semua pihak, agar segera menyelesaikannya dalam waktu tidak terlalu lama,” tegas Mahyeldi. (Febry/*)
Komentar