PADANGPANJANG – Kota Padangpanjang yang dikenal sebagai Kota Pendidikan jangan sampai terseret arus oleh suhu politik yang tinggi di Indonesia saat ini. Stabilitas daerah harus tetap kondusif.
Hal itu diharapkan Walikota Padangpanjang Hendri Arnis dalam kegiatan forum koordinasi dan diskusi stabilitas daerah yang digelar Pemko Padangpanjang di hall lantai III Balaikota setempat, Kamis (29/12). Lurah dan camat hendaknya terus mengaktifkan Pos keamanan lingkungan (Poskamling) dan kewajiban melapor bagi tamu ke Ketua RT harus benar-benar terlaksana.
“Kota Padangpanjang harus tetap kondusif, kegiatan siskamling harus benar-benar terlaksana. Kita tidak ingin ada kelompok radikal hadir di Padangpanjang tanpa diketahui,” tegasnya.
Hendri Arnis juga berharap, para guru di sekolah agar selalu memberikan arahan dan pembinaan kepada murid-murid untuk ikut menjaga ketenangan dan keamanan di lingkungan masyarakat. Ia meminta pihak sekolah meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler sehingga murid tidak banyak menghabiskan waktu di luar sekolah yang nantinya bisa membawa ke arah pengaruh negatif.
“Guru Pembimbing Konseling hendaknya juga lebih aktif memberikan bimbingan kepada murid-murid yang bermasalah dan memberi solusi sehingga mereka bisa kembali dalam kondisi yang wajar dan terlepas dari masalah mereka,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pasi Intel Komando Distrik Militer (Kodim) Padangpanjang Yuliasman mengatakan Radikal itu terdiri dari radikal kiri seperti kelompok komunis dan radikal kanan seperti terorisme yang membawa nama agama, kemudian kelompok kekerasan lain seperti begal termasuk kelompok radikal yang memanfaatkan situasi di negara kita.
“Kelompok radikal kiri seperti komunis merupakan bahaya laten yang tidak mengenal kata kalah dan bubar, sekarang ini telah muncul ke permukaan, melalui jejaring sosial mereka sekarang telah menyusun kekuatan, hal ini patut kita waspadai,” katanya.
Kapolres Padangpanjang AKBP Cepi Noval melalui Kasat Intel Polres Padangpanjnag Asrul mengatakan kelompok radikal kanan yang mengarah kepada terorisme muncul dari mereka yang awam tentang agama. Mereka dipengaruhi dengan berbagai cara sehingga mau melakukan tindakan teror kepada masyarakat.
Dia mengingatkan kepada seluruh stakeholder terutama lurah dan perangkatnya serta camat untuk mewaspadai pendatang yang masuk wilayahnya. Pendatang harus dimintai keterangan dan identitas sebagai upaya dini pencegahan masuknya radikalisme ke dalam wilayah kota. (feb/*)