Hasil Kreatifitas Warga Binaan Lapas Muaro Butuh Perhatian

Sendal jepit hasil karya warga binaan Kelas II A Muaro Padang. (baim)
Sendal jepit hasil karya warga binaan Kelas II A Muaro Padang. (baim)

PADANG – Hasil kreatifitas warga binaan Kelas II A Muaro Padang hingga saat ini belum terpasarkan dengan baik. Padahal, jenis produk hasil tangan para warga binaan tersebut sudah beragam. Tidak hanya berupa sandal jepit, tapi juga pernak pernik dari tempurung, gantungan kunci, bata ringan, hollow brick, tas, etalase, lemari, aquarium kaca , kerajinan dari serbuk kayu dan kelapa, dan baju.

“Hasil kreatifitas dan keterampilan dari para warga binaan Lapas Kelas II A Muaro Padang itu harusnya menjadi perhatian pemerintah dan kita bersama,” kata Anggota DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa.

Maidestal yang sering memberi perhatian pada warga binaan menyatakan, perhatian pemerintah baik Kota Padang maupun Provinsi sangat minim. Baik dalam hal bantuan peralatan, modal usaha ataupun pemasarannya.

Politisi PPP itu menyayangkan minimnya perhatian padahal hasil karya mereka tidak kalah bagus dengan produk lainnya. Apalagi kebanyakan warga binaan merupakan warga Padang dan Sumbar umumnya. Seyogyanya mereka diperhatikan.

“Mereka sudah melakukan hal positif dengan menghasilkan barang-barang yang mempunyai nilai, sepatutnya hasil karya mereka dihargai,” paparnya kepada padangmedia.com melalui seluler, Rabu (4/5) malam.

Ia berharap ada perhatian pemerintah, terutama UPT Industri dan Kerajinan Dinas Perindustrian untuk membantu pemasaran produk warga binaan tersebut. Di samping itu, kalangan pengusaha hotel atau penginapan juga bisa memanfaatkan hasil kerja warga binaan sebagai cendramata atau dijual bagi tamu hotel.

Jika hasil karya warga binaan itu dihargai, tentu hasilnya bisa untuk biaya hidup selama masa binaan dan bahkan bisa untuk menafkahi keluarganya di luar.

 “Mari sama-sama kita bantu saudara-saudara di LP Muaro Padang itu. Dengan belanja hasil karya mereka, tentu dapat membantu penghasilan mereka selama jadi warga binaan. Itu akan jadi amal ibadah buat kita,” ujarnya. (baim)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *