AGAM – Pembersihan Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam tahap awal adalah untuk membangun komitmen bersama bahwa Danau Maninjau mesti dibersihkan. Pemerintah Kabupaten Agam hari ini dan besok (Sabtu dan Minggu) menggelar gotong royong besar-besaran membersihkan Danau Maninjau dari sampah.
Bupati Agam Indra Catri menegaskan, komitmen tersebut harus dibangun untuk menjaga kebersihan Danau Maninjau. Pemkab Agam juga sudah merancang program kerja pembersihan selama tiga tahun ke depan.
“Untuk pembersihan Danau Maninjau tiga tahun ke depan, sudah ada kerangka kerjanya. Kami bekerja secara sistematis, terencana dan didukung segenap elemen terkait,” katanya, Sabtu (28/5).
Menurutnya, kebiasaan para nelayan di sekitar danau membersihkan sampah dan tanaman perusak lingkungan yang pernah ada harus dihidupkan kembali dan dilestarikan. Kebiasaan tersebut menurut para tokoh masyarakat sekitar danau pernah dilakukan.
“Menurut informasi para tokoh masyarakat dan tetua adat, dulu nelayan kembali ke darat setelah mencari ikan dengan membawa sampah atau eceng gondok yang ditemukan di tengah danau. Kebiasaan ini harus dihidupkan kembali dan dlestarikan,” katanya.
Menurut Indra Catri, perilaku demikian, merupakan kearifan lokal yang kini mesti dihidupkan kembali. Karena kearifan seperti itu sangat diperlukan dalam menjaga agar Danau Maninjau selalu bersih dari berbagai pencemaran.
Dia menambahkan, gotong royong yang dilakukan selama dua hari ini diharapkan dapat menyadarkan pemilik keramba jala apung (KJA) untuk tidak lagi membuang bangkai ikan ke dalam perairan Danau Maninjau, seperti selama ini. Karena perilaku demikian sangat merugikan kebersihan danau.
Menurut salah seorang masyarakat salingka danau, Hendri, sebenarnya tidak perlu ada goro para pegawai untuk membersihkan Danau Maninjau bila saja para petani ikan KJA menyadari arti penting menjaga kebersihan danau. Karena, pada umumnya yang menyebabkan tercemarnya Danau Maninjau, disebabkan para petani ikan KJA kurang peduli menjaga kebersihan lingkungan.
Bangkai KJA dibiarkan begitu saja, setelah dimanfaatkan sekian lamanya untuk berusaha. Eceng gondok, sampah bekas kemasan pakan ikan dan sampah lainnya, juga dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk membersihkannya.
“Mestinya ada balas jasa terhadap Danau Maninjau, berupa upaya menjaga kebersihannya, yang telah berjasa memberikan penghasilan kepada petani ikan KJA,” ujar Hendri. (fajar)