AGAM – Seiring membaiknya harga jual jagung pipilan, petani jagung di Kabupaten Agam semakin bergairah. Petani semakin berminat megembangkan komoditi tersebut.
Pedagang pengumpul di Lubuk Basung, Datuak Indo Marajo menyebutkan, saat ini jagung pipilan dari petani dibeli dengan harga Rp2.700 per kilogram. Menurutnya, harga sempat anjlok pada akhir tahun 2016 lalu sampai Rp1.900 per kilogram.
“Akhir tahun 2016 lalu harga sempat turun disebabkan pabrik pakan banyak yang tutup. Akibatnya, yang menyerap panen jagung petani Agam, termasuk Pasaman Barat, hanya peternak (ayam) besar di Kota Payakumbuh,” katanya, Minggu (15/1).
Harga kembali membaik setelah sebagian besar pabrik pakan ternak penampung jagung pipilan di dalam daerah dan provinsi tetangga kembali berproduksi. Dia menyebutkan kondisi seperti itu biasa terjadi pada hampir semua komoditi. Di saat permintaan kurang harga akan turun dan sebaliknya ketika permintaan tinggi harga akan naik.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, melalui Kabid Tanaman Pangan, Japrizal, membenarkan kondisi demikian. Banyak petani di daerah itu berminat bercocok tanam jagung. Tahun 2016, produksi jagung daerah itu mencapai 113.880 ton, dengan luas tanam 14.638 ha.
“Dibanding tahun 2015, terjadi peningkatan produksi sekitar 36 persen,” katanya.
Tahun 2015, luas tanam jagung hanya sekitar 10.595 ha, luas panen mencapai 9.676 hektar, dan produksi 75.437 ton. Peningkatan produksi jagung dari tahun ke tahun, merupakan komitmen Bupati Agam, dalam mengembangkan dan mewujudkan Kabupaten Agam sebagai sentra produksi jagung terbesar di Sumatera Barat. Tahun ini, target luas tanam jagung di Agam seluas 14.000 ha. (fajar)