PADANGPARIAMAN – Muhammad Hafiz (9), seorang anak petani di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat membutuhkan uluran tangan dermawan. Anak lelaki yang baru duduk di Kelas 3 Sekolah Dasar (SD) itu menderita penyakit bocor jantung yang diketahui sejak setahun lalu. Kondisi ekonomi keluarga yang minim tidak akan mampu membiayai pengobatan bocah malang yang membutuhkan biaya besar ini.
Hafiz terlahir dari pasangan keluarga Petani, Martinus dan isterinya Yeni Laura yang menderita tuna rungu. Keluarga ini tinggal di Korong Bari Nagari Sicincin Kecamatan 2X11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
Hafiz baru diketahui menderita penyakit jantung bocor atau dalam istilah kesehatan disebut Ventricular Septal Defect (VSD) sejak setahun lalu. Menurut Wali Korong Bari, Anas, kondisi Hafiz memburuk sejak beberapa bulan terakhir. Badannya semakin kurus dan tidak aktif seperti biasa.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya diambil inisiatif untuk membawa Hafiz berobat, hingga ke RSUP M Djamil Padang. Pihak RSUP telah memberi rujukan untuk dilanjutkan berobat ke Jakarta. Masyarakat saat ini tengah melakukan penggalangan dana untuk membantu memberangkatkan Hafiz menjalani pengobatan ke Jakarta.
“Pihak RSUP Dr M Djamil tengah memproses rujukan ke rumah sakit di Jakarta, masyarakat juga melakukan penggalangan dana untuk membantu,” kata Anas, Kamis (21/3/2019).
Anas mengungkapkan, bantuan untuk Hafiz tidak saja dari kampung, namun juga dari masyarakat Padang Pariaman di perantauan. Perantau di Jakarta siap memfasilitasi Hafiz selama menjalani pengobatan. Karena Hafiz tengah menjalani pengobatan, sementara ini terpaksa diliburkan dari sekolah.
“Sumbangan dari masyarakat masih terus mengalir, termasuk para pedagang pasar yang terus berupaya melakukan penggalangan dana,” ujarnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat asal Kabupaten Padang Pariaman Endarmy juga telah menjenguk Hafiz. Dia meminta para dermawan untuk ikut prihatin dan membantu pengobatan Hafiz.
Menurut Endarmy, pihak keluarga memang memiliki fasilitas jaminan pelayanan kesehatan dari BPJS. Namun, selama menjalani proses pengobatan, tentunya membutuhkan biaya.
“Mengingat kondisi ekonomi keluarga, tentunya uluran tangan dari para dermawan akan sangat membantu meringankan beban orangtua selama menjalani pengobatan Hafiz,” kata Endarmy. (fdc)